Kepala Disdik Kota Semarang Nyatakan Tidak Menganjurkan Study Tour

SEMARANG [Berlianmedia]- Menanggapi berbagai pertanyaan terkait isu study tour yang lagi viral dan ramai diberitakan, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Semarang menyatakan tidak menganjurkan sekolah untuk mengadakan study tour.

Pernyataan itu disampaikan Kadisdik Kota Semarang Dr Bambang Pramusinto kepada Wartawan usai “Ngopi Bareng” atau Ngobrol Penting Bersama Stakeholder Pendidikan Kota Semarang di Orange Brown, Jalan Raung, Gajahmungkur, Kota Semarang, Rabu sore (15/5).

“Sebagai Kepala Dinas Pendidikan di Kota Semarang, Saya mengapresiasi pernyataan Bu Uswatun Khasanah sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, oleh sebab itu Saya tidak menganjurkan sekolah-sekolah untuk melaksanakan Study Tour,” jelasnya didampingi Sekretaris Dinas Pendidikan Erwan Rahmat.

Ngopi Bareng, kata KaDisdik, adalah forum diskusi yang difasilitasi oleh Dinas Pendidikan, dilakukan setiap bulan untuk menentukan kebijakan Dinas Pendidikan, yang dihadiri oleh stake holder pendidikan, seperti DPRD Kota Semarang, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang konsen menyoroti pendidikan, para Korsatpen di Dinas Pendidikan pendidikan kota Semarang dan lain-lain.

“Diskusi kali ini, kita membahas aturan umum terkait pelaksanaan kegiatan study tour/outing class jenjang TK/PAUD, SD dan SMP. Kita melakukan kajian-kajian terkait hal itu, dari beberapa masukan yang kita terima, ada pro dan kontra, yang akhirnya menuju ke satu persepsi satu pemahaman, yang tentunya dengan berbagai macam pertimbangan sebelumnya,” ungkap Plt Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang itu.

Satu pemahaman yang dimaksud, lanjut Bambang, peserta diskusi dalam kajian-kajiannya sepakat, bahwa ada pengetatan dalam proses pelaksanaan Study Tour, ada Standar Operasional Prosedur (SOP) atau aturan yang jelas dan banyak persyaratan yang harus dipenuhi jika memang Study Tour itu dilaksanakan.

Sekretaris KP2KKN Ronny Maryanto menyampaikan pandangannya dalam “Ngopi Bareng” yang digelar Dinas Pendidikan Kota Semarang di Orange Brown, Jalan Raung, Gajahmungkur, Kota Semarang, Rabu sore (15/5). Foto : Dok Ist

“Ini merupakan kesimpulan dari hasil kajian peserta diskusi Ngopi Bareng, ada beberapa hasil kajiannya. Salah satunya adalah bahwa Study Tour sifatnya bukan bisnis, tapi benar-benar dapat meningkatkan nilai manfaat dalam pendidikan. Kemudian keterlibatan orang tua harus benar-benar ada, anak yang tidak mampu harus diperhatikan dan benar-benar dibantu, tidak ada bullying bagi anak tersebut dan masih ada beberapa kesepakatan lain, yang nantinya akan diatur oleh Pak Sekdin untuk bisa disosialisasikan ke sekolah-sekolah,” paparnya.

Dengan kesepakatan aturan yang ketat, dari hasil kajian peserta diskusi Ngopi Bareng tersebut, Bambang berharap dapat menjadi solusi semua pihak, khususnya di Kota Semarang dan di beberapa tempat lainnya.

“Kami berharap, dari hasil kajian peserta diskusi Ngopi Bareng sore hari ini, dapat menjadi solusi semua pihak terkait Study Tour, khususnya pihak-pihak yang ada di Kota Semarang. Sehingga sekolah-sekolah khususnya, dapat berfikir nilai kemanfaatan dan keselamatannya,” harapnya.

Di tempat yang sama, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Semarang Erwan Rahmat menambahkan, bahwa di dalam kajian tersebut menyebut terkait obyek wisata yang dikunjungi, harus benar-benar bisa mengarah kepada pendidikan atau study, jadi tidak terkesan hanya hura-hura.

“Satu contoh, kalau misalkan wisata di Bandung itu ada Gedung Sate. Itu merupakan salah satu obyek pendidikan yang perlu dikupas, bagaimana sejarahnya dan lain-lain. Di tempat lain juga seperti itu, harus lebih banyak unsur study atau pendidikannya,” tegasnya.

Dikatakan pula oleh Erwan, pilih biro perjalanan yang kompeten, karena sangat berhubungan erat dengan kualitas layanan yang baik, terutama dalam hal akomodasi transportasi, sesuai SOP kelayakan armada transportasi.

“Sehingga kualitas keamanan dan kenyamanan anak-anak sangat terjamin dan tidak menimbulkan trauma. Harus benar-benar ketat sesuai SOP yang disepakati dari hasil kajian peserta diskusi Ngopi Bareng,” pungkas Erwan.

Mari Berbagi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *