Wakil Bupati Rembang Buka Pasar Murah HBKN, Belum Dibuka Barang Sudah Ludes

REMBANG [Berlianmedia] – Wakil Bupati Rembang, Hanies Cholil Barro’ atau akrab disapa Gus Hanies, secara resmi membuka pasar murah dalam rangka memperingati Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) di halaman rumah dinas Wakil Bupati, Rabu (19/3).

Acara ini dihadiri oleh Forkopimda, Ketua PKK Kabupaten Rembang, jajaran OPD, Camat Rembang, Bank Jateng, BPR BKK Lasem sebagai sponsor, serta pelaku UMKM dan pengelola toko modern.

Dalam sambutannya, Gus Hanies menyampaikan bahwa pasar murah ini digelar sebagai langkah untuk menekan inflasi menjelang Hari Raya Idul Fitri. “Kegiatan pasar murah ini merupakan bentuk antisipasi terhadap ancaman inflasi yang sering terjadi selama bulan Ramadan. Ini fenomena khas Indonesia yang tidak ditemukan di negara-negara lain,” ujarnya.

Gus Hanies menegaskan bahwa kebutuhan pokok seperti minyak goreng, beras, bawang merah, bawang putih, dan telur tetap dalam kondisi aman. “Pasar murah ini juga bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat agar tetap terjangkau,” tambahnya.

Ia juga memastikan bahwa meskipun harga sembako cenderung naik menjelang Idul Fitri, stok kebutuhan pokok di Rembang tetap tersedia dan terkendali. Menurut Gus Hanies, menjaga stabilitas pangan membutuhkan sinergi antara pemerintah, BUMN, dan BUMD. “Jika komoditas kita melimpah, ini bisa menjadi peluang untuk memasarkannya ke daerah lain di luar Rembang,” katanya.

Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi, Winda Widiastuti, menambahkan bahwa pada tahun 2025, Jawa Tengah mengalami deflasi sebesar 0,8%. Komoditas seperti cabai merah, bawang merah, bawang putih, dan ayam potong masih dalam kondisi aman.

“Pasar murah ini tidak hanya menekan harga kebutuhan pokok, tetapi juga menjadi ajang promosi produk-produk UMKM berkualitas dengan harga terjangkau,” jelas Winda.

Pasar murah di Rembang ini merupakan bagian dari program pemerintah provinsi yang dilaksanakan serentak di sembilan kota. Pemerintah juga menggandeng Bulog untuk menyediakan 1,5 ton beras dengan harga Rp57.000 per 5 kg, minyak goreng seharga Rp14.700, serta bahan pokok lain seperti cabai rawit, telur, bawang merah, dan bawang putih dengan harga di bawah pasaran.

Mahfud, Kepala Dindagkopkum Rembang, menambahkan bahwa Kabupaten Rembang menjadi salah satu wilayah pantauan deflasi di Jawa Tengah, dengan deflasi mencapai 1,08% pada bulan Februari. Sementara inflasi bahan makanan tercatat minus 0,95%.

“Kami berkomitmen untuk memastikan kebutuhan pokok masyarakat tetap tersedia dengan harga terjangkau, khususnya menjelang hari besar keagamaan seperti Idul Fitri,” tegas Mahfud.

Pasar murah ini juga diharapkan mampu memperkuat jaringan UMKM lokal, sehingga menjadi solusi berkelanjutan dalam menjaga kestabilan ekonomi masyarakat.

Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, pasar murah ini menjadi bukti nyata komitmen dalam menciptakan stabilitas ekonomi dan meringankan beban masyarakat menjelang Idul Fitri.

Mari Berbagi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *