Unwahas Gelar Penandatanganan MoU Pengembangan Pendidikan Dengan China

SEMARANG [Berlianmedia]– Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) melalui Kantor Urusan Internasional dan Kerjasama (KUIK) menggelar penandatanganan MoU Singning dan Education Pathways in China, yang juga merupakan kerjasama Belt and Road Chinese Center (BRCC) dengan Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Jawa Tengah dan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Jawa Tengah, pada hari Rabu (16/4).

Kegiatan yang dilaksanakan di aula Fakultas Kedokteran tersebut, menghadirkan 9 Perguruan Tinggi dari China baik secara online maupun offline (hybrid), yang telah melakukan MoU dengan 17 Perguruan Tinggi.

Rektor Unwahas Prof. Dr. KH Mudzakkir Ali, MA dalam sambutanya menjelaskan, jika ada 11 Perguruan Tinggi yang akan menindaklanjuti proses penjajakan MoU dengan target 39 Perguruan Tinggi dari China

“Saat ini total peserta yang datang ada 81 peserta, yang datang secara langsung ke lokasi dan terdapat 26 orang perwakilan dari perwakilan BRCC Global dan BRCC Indonesia” ungkapnya.

Prof Mudzakkir menambahkan, jika kegiatan ini sekaligus bertujuan untuk membuka jalur-jalur strategis kerja sama Internasional dalam bentuk program pertukaran mahasiswa dan dosen, kolaborasi riset, pengembangan kurikulum bersama, serta penyelenggaraan program pendidikan lanjutan di China

“Kami berharap inisiatif hari ini akan menghasilkan kolaborasi jangka panjang dalam pertukaran mahasiswa dan fakultas, kolaborasi penelitian, program bahasa dan budaya serta inovasi akademis dan pengembangan kelembagaan” pungkasnya.

Dalam kegiatan tersebut hadir pula Prof. Dr. Maruf Mollah, Ph.D selaku CEO of BRCC Global yang menyebutkan, jika upaya kerja sama itu sekaligus merupakan upaya untuk mempererat hubungan bilateral di bidang pendidikan antara Indonesia dan China.

“Dengan keterlibatan aktif dalam jaringan pendidikan global seperti yang difasilitasi oleh BRCC, Perguruan Tinggi di Indonesia tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga dapat berkontribusi dalam membentuk arah kerja sama pendidikan dunia yang inklusif dan berkelanjutan” ungkapnya.

Unwahas melalui KUIK menandatangani MoU Singning dan Education Pathways in China, yang juga merupakan kerjasama BRCC dengan LPTNU Jawa Tengah dan APTISI Jawa Tengah, pada hari Rabu (16/4). Foto : Dok Absa

Hal tersebut selaras dengan yang disampaikan oleh Veby Millian Kesuma, S.S., MTCSOL selaku Director of BRCC Indonesiam, Ia menjelaskan, bahwa BRCC yang merupakan Organisasi khusus saat ini sedang berfokus untuk penyebaran dan pertukaran bahasa dan budaya antara China dan Indonesia

“Kerja sama Internasional di bidang pendidikan saat ini menjadi kebutuhan strategis dalam menjawab tantangan globalisasi, khususnya dalam meningkatkan daya saing lulusan perguruan tinggi di tingkat Internasional” ungkapnya.

Veby juga menambahkan, jika Indonesia sebagai negara dengan populasi besar dengan potensi sumber daya manusia yang melimpah sangat perlu memperluas jejaring akademik dengen negara mitra strategis termasuk China yang saat ini memiliki keunggulan dalam bidang riset, teknologi, dan pengembangan pendidikan tinggi.

Agenda penandatangan MoU tersebut, dilanjutkan dengan sesi diskusi bersama tim dari BRCC dipandu oleh Mario Agustian Lasut yang merupakan General Manager BRCC.

Dalam kesempatan yang sama Mario menyebutkan jika BRCC saat ini menjadi pusat bahasa dan budaya Tiongkok, mempersiapkan peserta untuk meraih kesuksesan di China dan di seluruh dunia. BRCC menjadi jembatan untuk orang asing dalam mengenal budaya China dan berkesempatan menempuh pendidikan dan bekerja di China.

“Kami mengajarkan bahasa & budaya China kepada orang asing dengan guru native dan lokal yang ahli serta berpengalaman baik secara online maupun offline” ungkapnya. BRCC menyediakan program dan manfaat yang tepat guna dan tepat sasaran untuk kebutuhan peningkatan karier dan masa depan khususnya di industri pendidikan, kebudayaan dan ekonomi

“Peran utama BRCC adalah menjadi jembatan antara Indonesia dan Tiongkok dalam hal pertukaran budaya dan Bahasa, memfasilitasi pelajar dan profesional untuk memperdalam pemahaman mereka tentang budaya dan Bahasa Tiongkok” pungkasnya.

Turut menanggapi pada jalur diskusi Prof. Dr. Ahmad Arif Junaidi, M.Ag. yang selaku Ketua LPTNU Jawa Tengah menyebut jalur kolaborasi pendidikan Perguruan Tinggi Indonesia dengan China dalam bentuk program pertukaran mahasiswa, pertukaran dosen, kolaborasi riset, joint conference, joint curriculum, dan dual/joint degree programs perlu dilakukan.

“Hal ini sangat baik dilakukan untuk mendukung internasionalisasi institusi pendidikan tinggi di lingkungan Nahdlatul Ulama dan Perguruan Tinggi Swasta Indonesia, agar mampu bersaing dan berkontribusi aktif dalam dinamika pendidikan global,” sebutnya.

Beliau menambahkan, sinergitas antara BRCC, perguruan tinggi China, serta LPTNU Jawa Tengah dan APTISI Jawa Tengah, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang seremonial penandatanganan kerja sama, melainkan juga sebagai wujud komitmen bersama dalam mewujudkan pendidikan tinggi yang inklusif, kolaboratif, dan berdaya saing Internasional.

“Semoga kegiatan ini dapat berjalan lancar, memberikan manfaat optimal bagi seluruh pihak, serta menjadi tonggak penting dalam mendorong Internasionalisasi pendidikan tinggi Indonesia yang berbasis nilai, integritas, dan kemajuan ilmu pengetahuan,” pungkasnya.

Caption : Unwahas melalui KUIK menandatangani MoU Singning dan Education Pathways in China, yang juga merupakan kerjasama BRCC dengan LPTNU Jawa Tengah dan APTISI Jawa Tengah, pada hari Rabu (16/4). Foto : Dok Absa

Mari Berbagi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *