SIG Manfaatkan Solar Panel Untuk Penerangan dan Pabrik

JAKARTA[Berlianmedia] – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG berkomitmen menjalankan pembangunan berkelanjutan dengan memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) yaitu penggunaan solar panel untuk penerangan, peralatan kantor dan pabrik.

Solar panel yang telah terpasang di SIG sebanyak 28 solar panel dengan kapasitas 10 kWp (kilowatt peak) di Pabrik Kantong Bukit Putus PT Semen Padang, 30 panel surya dengan kapasitas 15 kWp terpasang di kantor Central Control Room PT Semen Gresik, solar panel berkapasitas 10 kWp di GHoPO-Tuban serta Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 10 kWp di Pabrik Tonasa 5.

Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni mengatakan penggunaan solar panel ini merupakan salah satu inisiatif terkait pengembangan EBT serta dukungan terhadap program pemerintah dalam percepatan pemanfaatan energi yang ramah lingkungan. Hal ini sebagai bagian dari komitmen SIG dalam implementasi ESG (Environmental, Social, Governance) untuk bisnis yang berkelanjutan.

Menurutnya, selain mendukung transformasi energi, melalui penggunaan solar panel mampu menghemat biaya listrik sehingga lebih efisien.

“SIG menggunakan solar panel di wilayah operasional perusahaan karena mampu memberi hasil yang positif dan dapat mendukung kelestarian lingkungan,” ujar Vita Mahreyni.

Penggunaan solar panel juga menjadi salah satu inisiatif penurunan emisi karbon melalui penggunaan energi terbarukan. Pada 2021, SIG telah melakukan beberapa program kerja utama yang merupakan bagian dari SIG Sustainability Initiatives.

“Ini sekaligus untuk mendukung upaya penurunan emisi karbon diantaranya penurunan clinker factor, peningkatan pemakaian alternative fuel dan efisiensi energi, meliputi listrik dan thermal,” tutur Vita Mahreyni.

Menurutnya, SIG selalu berupaya untuk melakukan efisiensi energi sekaligus meningkatkan penggunaan renewable energy. Sejak 2019, komitmen ini telah diimplementasikan Perseroan melalui penerapan ISO 50001:2018 tentang Sistem Manajemen Energi.

Sistem Manajemen ini, lanjutnya, berfungsi untuk mengelola pemanfaatan energi melalui langkah PDCA (Plan, Do, Check, Action) yaitu perencanaan, implementasi, pemantauan dan langkah perbaikan, sehingga dapat membantu mengurangi penggunaan energi dan efisiensi biaya secara berkelanjutan dan sistematis.

“Saat ini SIG tengah melakukan studi kelayakan teknis, legal serta ketersediaan lahan lebih lanjut, sehingga kedepannya dapat mengoperasikan PLTS secara optimum di area operasinya,” ujarnya.

Mari Berbagi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *