Rujak Cingur-Surabaya
Catatan ringan, Pudjo R. Risan
Rujak cingur adalah salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di daerah Jawa Timur, terutama di daerah asalnya Surabaya. Dalam bahasa Jawa , kata cingur berarti “mulut”, hal ini merujuk pada bahan irisan mulut atau moncong sapi yang direbus dan dicampurkan ke dalam hidangan.
Rujak cingur adalah makanan khas Surabaya terbuat dari irisan moncong sapi dengan bumbu kacang dan petis. Cingur yang dalam bahasa Jawa Timur berarti congor atau mulut sapi merupakan bahan utama dalam pembuatan rujak unik ini.
Bumbu kacang biasanya diulek. Sedangkan rujak cingur, seperti namanya yaitu rujak yang dicampur dengan cingur atau bagian tubuh sapi pada mulut sapi yang lunak yang kemudian direbus. Rujak cingur banyak ditemui di Jawa Timur sebab memang makanan khas daerah tersebut
Kata rujak sendiri berasal dari nama “Rozak” dan cingur adalah bahan makanannya. Dilansir dari Wikipedia, kata “cingur” sendiri berarti “mulut”, merujuk pada mulut atau moncong sapi yang telah direbus dan dibersihkan. Ini merupakan bahan utama hingga disebut rujak cingur.
Gimana rasanya rujak cingur?
Cita rasa rujak cingur adalah gabungan dari manis, pedas, gurih, juga asin dan segar yang berasal dari seluruh bahan yang menyatu lengkap dalam satu piring. Aroma khas sayur dan buah yang segar, berpadu dengan gurih dari cingur dan petis serta kacang, sangat lengkap.
Apa manfaat dari rujak cingur?
Rujak cingur juga mengandung zat antibakteri yang berguna untuk mencegah terjadinya hipertensi sehingga makanan ini sangat baik dikonsumsi bagi penderita tekanan darah tinggi. Kandungan vitamin C yang ada di rujak cingur ini dapat mencegah kanker payudara.
Berapa harga rujak cingur? Satu porsi rujak cingur terdiri dari sayuran, cingur, nanas, mangga, timun, dan kedondong. Harganya Rp 60.000 sampai Rp 80.000 per porsi.
Rujak cingur diyakini berasal jauh dari negara Mesir
Dilansir dari Pegipegi, diceritakan dahulu ketika Raja Firaun Hanyokrowati masih bertahtah dan berulang tahun, beliau memanggil seluruh juru masak istana untuk menyajikan makanan istimewa untuk dirinya.
Sambil menyantap lezatnya rujak cingur, kita simak riuhnya politik menjelang Pilpres 2024. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bercerita ada yang menanyakan dirinya dukung siapa dalam Pilpres 2024 mendatang. Jokowi mengungkapkan dirinya menjawab santai mawon dan ojo kesusu saat ditanya dukungan Pilpres.
Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri kegiatan bertajuk ‘2024 Satu Komando Ikut Pak Jokowi’ yang diselenggarakan di Stadion Gelora 10 November Surabaya Minggu (21/8). Kegiatan itu dihadiri ribuan relawan ‘Sapu Lidi’.
“Banyak yang bisik-bisik ke saya, ‘Pak niki dukung sinten nggeh?’ (pak ini dukung siapa ya?), lalu saya jawab santai mawon, ojok kesusu. Ojok ngante keliru (jangan sampai salah),” kata Jokowi di sela sambutannya, Senin (22/8/2022).
Jokowi menilai waktu pemilihan Presiden 2024 masih jauh. Dia menyampaikan yang terpenting saat ini adalah pemulihan ekonomi nasional.
“Yang penting sekarang urusan ekonomi diselesaikan dulu secara bersama-sama,” ujarnya.
Jokowi mengibaratkan relawan ‘Sapu Lidi’ layaknya sebuah kapal besar. Dia meminta para relawan selalu menjaga silaturahim, bersatu dan kompak.
“Sapulidi ini adalah kapal besar yang memiliki banyak massa. Oleh sebab itu sebagai penumpang harus kompak, erat berangkulan dan menjaga persatuan,” ucapnya.
“Yang paling penting harus solid dan terus menjaga komunikasi di antara kita,” tambah Jokowi.
“Sebagai bangsa yang besar dan beragam maka harus dijaga persatuan kita. Bangsa ini harus
Jokowi menyampaikan bahwa tidak mudah mengelola negara yang memiliki 278 juta penduduk, hidup di 17 ribu lebih pulau, dan terdiri dari 714 etnis. Untuk itu, perlu adanya kekompakan agar terbentuk persatuan.
Salam dari Semarang, salam dari Rujak Cingur. (005). (ag)