Pihak SMK Negeri 4 Semarang Mengakui yang Meninggal Salah Satu Siswanya

SEMARANG [Berlianmedia]- Pihak Sekolah, SMK Negeri 4 Semarang Mengakui dan membenarkan, bahwa salah satu siswa yang meninggal, yang ramai di media sosial (medsos), yang meninggal akibat diduga ditembak oleh oknum polisi adalah benar salah satu siswanya.

Pengakuan itu disampaikan oleh Agus Riswandini, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan didampingi Staff Kesiswaan Nanang Agus Bahrudin, di ruang rapat sekolah, Senin (25/11).

Bahwa anak yang meninggal berinisial GRO, adalah siswanya dan juga anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) yang memiliki prestasi dan memiliki disiplin yang tinggi, begitu juga kedua rekannya yang saat kejadian bersamanya, juga anggota Paskibra.

“Iya memang benar nama inisial saja ya, nama GRO itu memang siswa kami, kelas XI Teknik Mesin 2 meninggal pada hari Minggu,” jelas Agus Riswandini, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Senin (25/11).

Namun begitu, lanjutnya, pihaknya belum bisa memberikan informasi terkait kejelasan akibat meninggalnya siswa tersebut, karena memang belum ada informasi yang masuk ke pihak sekolah.

“Jadi kami menunggu informasi, belum bisa mengumumkan maupun menggelar do’a bersama secara terbuka. Sebab dari pihak keluarga juga belum memberikan informasi secara resmi. Walaupun kami, dari pihak sekolah sudah mengucapkan bela sungkawa ke rumah neneknya, yang di Kembang Arum. Namun jenazah dimakamkan di Sragen, karena Ayahnya di Sragen,” ungkapnya.

Dijelaskan pula oleh Staf kesiswaan Nanang Agus B, bahwa dari informasi yang diterima, saat kejadian ada 3 siswa SMK Negeri 4 sesama anggota Paskibra tapi beda kelas, namun yang meninggal satu dan yang lain masuk rumah sakit.

“Yang dua orang masuk ke rumah sakit. Yang satu sudah keluar di bawa keluarganya dan yang satu masih dirawat di RS Tugu dan belum bisa kami kunjungi, karena pertimbangan dari pihak keluarga belum siap mentalnya,” paparnya

Saat didesak apakah pihak sekolah mengetahui kronologi kejadiannya, hingga anak didiknya meninggal dunia, Nanang Agus menyakinkan bahwa pihaknya belum mengetahui dan masih menunggu informasi dari pihak berwenang.

“Kami inikan Pendidik (Guru), bukan Penyelidik, jadi kami menunggu informasi dari pihak yang berwenang. Mudah-mudahan meninggalnya anak didik kami tidak terlibat dengan hal-hal yang negatif. Karena anak-anak kami ini semua anggota Paskibra, ya tentunya memiliki kedisiplinan sendiri,” harapnya.

Anak Piatu

Dikatakan pula oleh Nanang Agus, siswa GRO tersebut merupakan anak piatu, karena Ibunya sudah meninggal dan kesehariannya tinggal bersama nenek dan saudara lainnya di Kelurahan Kembang Arum, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang.

“Kalau Ayahnya tinggal di Sragen. Kesehariannya tinggal bersama neneknya di Kembang Arum,” ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, geger di dunia maya, seorang siswa anggota Paskibra SMK 4 Negeri Kota Semarang berinisial GRO, diinformasikan meninggal dunia dengan dugaan adanya luka tembak oleh oknum polisi.

Dari informasi yang dihimpun,
GRO adalah siswa kelas XI Teknik Mesin 2, meninggal dunia Minggu dini hari (24/11). Kemudian korban sempat dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP dr Kariadi Semarang.

Informasi yang diunggah di media sosial, seperti yang ditulis akun @KyaiMbeler, GRO meninggal sekitar pukul 01.58 WIB di Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit milik pemerintah tersebut.

Akun itu juga menulis kronologis kejadian yang menimpa pelajar tersebut, yang informasinya didapat dari keluarga, GRO diduga tertembak anggota polisi.

Peluru menembus pinggul remaja tersebut, hingga nyawanya melayang. Kemudian jenazah GRO dipulangkan di alamat tinggalnya di daerah Kelurahan Kembang Arum dan selanjutnya dibawa ke Kabupaten Sragen untuk dimakamkan pada hari Minggu sore (24/11).

Sedangkan informasi yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan, bahwa sebelum kejadian dugaan penembakan tersebut, GRO dan teman-temannya melintas di lokasi kejadian dugaan penembakan tersebut kisaran hari Sabtu (23/11) malam.

Kemudian saat melintas, sepeda motor yang dikendarai pelajar tersebut bersenggolan dengan kendaraan oknum anggota polisi, yang menyebabkan ada dugaan terjadinya penembakan itu terjadi, yang diduga mengenai pinggul GRO dan tangan rekannya.

Hingga berita Ini tayang masih membutuhkan Konfirmasi dari pihak berwenang.

Caption : Agus Riswandini, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Negeri 4 Semarang, didampingi Staff Kesiswaan Nanang Agus Bahrudin, di ruang pertemuan sekolah, Senin (25/11). Foto : Absa

Mari Berbagi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *