Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJMD Kota Semarang 2025-2029 Digelar, Bahas Isu Strategis Pembangunan

SEMARANG [Berlianmedia] – Pemerintah Kota Semarang menggelar Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang periode 2025-2029 pada Selasa, 18 Maret 2025, di Patrajasa Semarang. Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Wali Kota Agustina Wilujeng, Wakil Wali Kota Iswar Aminudin, Pj Sekda Muh Khadiq, Ketua DPRD Kota Semarang Kadarlusman, serta perwakilan dari OPD, BUMD, akademisi, institusi vertikal, asosiasi, dan tokoh masyarakat.

Agenda ini menjadi forum strategis untuk menyampaikan arah kebijakan pembangunan jangka menengah sekaligus menampung masukan dari masyarakat. Total peserta mencapai 527 orang, dengan 182 orang mengikuti secara daring dan 345 secara luring. Kehadiran berbagai organisasi masyarakat (Ormas) dan lembaga keagamaan turut memperkaya diskusi terkait kebijakan pembangunan di Kota Semarang.

Acara yang dijadwalkan mulai pukul 09.30 WIB baru dapat dimulai pada pukul 11.25 WIB.

Setelah pembukaan oleh MC, rangkaian kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa, serta laporan dari Ketua Panitia sekaligus Pj Sekda Kota Semarang, Muhammad Khadiq. Selanjutnya, Wali Kota Agustina Wilujeng memberikan pandangan mengenai rancangan awal RPJMD Kota Semarang.

Sebagai tanda dimulainya konsultasi publik, Wali Kota, Wakil Wali Kota, Ketua DPRD, Kepala Bappeda Kota Semarang, dan Sekretaris Bappeda Jawa Tengah secara simbolis menekan layar. Acara ini mengacu pada sejumlah regulasi, termasuk UU No. 25 Tahun 2004, UU No. 23 Tahun 2014, PP No. 8 Tahun 2008, serta Perda No. 7 Tahun 2024.

Dalam sesi diskusi, para peserta diajak untuk mengevaluasi capaian pembangunan Kota Semarang periode 2021-2026. Selain itu, forum ini juga menjadi wadah Focus Group Discussion (FGD) tematik, sinkronisasi visi-misi kepala daerah, serta perumusan pohon kinerja dan cascading dari tujuan hingga sasaran tingkat kota serta perangkat daerah.

Tema besar yang diusung dalam rancangan RPJMD kali ini adalah menjadikan Kota Semarang sebagai pusat ekonomi yang maju, berkeadilan sosial, lestari, dan inklusif. Oleh karena itu, berbagai masukan dari peserta sangat diharapkan agar pembangunan dapat berjalan lebih efektif dan sesuai kebutuhan masyarakat.

Dalam sesi FGD, hadir sebagai narasumber Sekretaris Bappeda Jawa Tengah, Nur Ahmad, serta Kepala Bappeda Kota Semarang, Budi Prakasa. Diskusi dipandu oleh moderator Dr. H. Benyamin, yang menggali berbagai perspektif dari peserta terkait perencanaan pembangunan daerah.

Salah satu masukan penting disampaikan oleh Ketua Forum Komunikasi Ormas Semarang Bersatu (FKSB), Dr. H. AM Jumai, SE., MM. Ia menyoroti beberapa isu strategis, seperti resiliensi bencana, penguatan SDM, pengentasan kemiskinan, penurunan angka kriminalitas dan perjudian, serta wacana menjadikan Kota Semarang sebagai Religion Center. Menurutnya, kebijakan ini perlu dikawal agar mencerminkan semangat kebersamaan dan toleransi antar umat beragama.

Setelah sesi diskusi, Wali Kota, Wakil Wali Kota, serta Ketua DPRD meninggalkan acara, diikuti oleh para pejabat OPD. Sementara itu, sesi FGD tetap berlanjut untuk memperdalam pembahasan tentang berbagai aspek pembangunan. Hasil dari konsultasi publik ini nantinya akan menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan final RPJMD Kota Semarang 2025-2029.

Mari Berbagi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *