Jateng Siap Terapkan Digitalisasi Bangkitkan UMKM

SEMARANG[Berlianmedia] – Pandemi Covid-19 berdampak luar biasa pada kondisi perekonomian di berbagai sektor. Tidak hanya industri pariwista, perhotelan, transportasi, bahkan para pelaku usaha UMKM cukup parah terkena dampak pandemi ini.

Selama pandemi Covid-19, sektor UMKM yang paling terdampak. Belum lagi adanya berbagai kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang membuat usaha ini semakin terancam mengalami kerugian tidak sedikit.

Tidak dipungkiri memang, Pandemi virus Corona sulit dihindari hingga membuat sektor ekonomi terombang-ambing. Bahkan jika masih ada yang bertahan. Mereka sudah menerapkan strateginya masing-masing.

Namun, berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng untuk memulihkan ekonomi dan membangkitkan usaha para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pada pasca pandemi.

Beragam strategi dilancarkan guna membuat para pelaku UMKM bertahan di tengah situasi pandemi hingga kembali bangkit pada pasca pandemi.

Selain itu, Pemprov Jateng terus mendorong para pelaku usaha agar tetap bertahan dengan beragam cara agar membuat sektor UMKM bangkit dari keterpurukan akibat terdampak pandemi.

Upaya dilakukan dengan digitalisasi UMKM, mengingat strategis digitalisasi dinilai sebagai kunci penting bagi para pelaku UMKM. Migrasi para pelaku usaha menuju digital merupakan mutlak dilakukan di saat pandemi dan era digitalisasi saat ini.

Pemprov Jateng melakukan ikhtiar digitalisasi UMKM, di tengah turbulensi ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang melanda sejak awal 2020 lalu.

Strategis digitalisasi dilakukan tidak hanya memberikan bantuan modal bunga ringan, pendampingan, pelatihan kepada pelakukan UMKM, namun juga digelar berbagai pameran produk UMKM secara virtual, membuka Lapak Ganjar dan mempersiapkan pemanfaatan e-Commerce.

Bahkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memprioritaskan progam kebangkitan sektor ekonomi, setelah sebelumnya memfokuskan di bidang kesehatan untuk penanganan Covid-19.

Progam yang dipersiapkan dalam rangka mengembalikan kebangkitan ekonomi Jateng di antaranya dengan memanfaatkan e-Commerce, dengan menggandeng sejumlah e-Commerce raksasa nasional.

Ganjar juga melakukan penjajagan untuk kemungkinan bisa bekerja sama dengan Tokopedia dan BliBli.com, kemudian juga menghubungi Bukalapak untuk membicarakan hal yang sama.

Selain sarana prasarana, tutur Ganjar, mereka para pelaku UKM dan masyarakat terdampak yang ingin menggeluti industri kreatif ini butuh pelatihan dan pendampingan, sehingga pihaknya saat ini gencar melakukan chanelling dengan pihak-pihak yang mampu memenuhi kebutuhan itu.

Menurut Ganjar, sudah saatnya melakukan penataan ekonomi di Jateng, dan masyarakat tidak boleh larut dalam kesedihan akibat Covid-19.

Sementara bagi usaha menengah ke bawah hingga usaha kecil, sejumlah program juga disiapkan untuk mengembalikan semangatnya dan menghidupkan kembali mereka. Gerakan membeli antar teman, antar kenalan dan gerakan bangga memakai produk dalam negeri juga akan didorong menjadi tren agar kreatif baru muncul.

Data dari Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah menyebutkan sebanyak 44.338 pelaku usaha kecil menengah terdampak wabah Covid-19. Dari jumlah tersebut, UKM yang paling banyak terdampak adalah bidang makanan minuman sebanyak 65,33%. Disusul UKM bidang perdaganan sebesar 16,40% dan jasa 6,93%.

Jika dilihat dari permasalahannya, secara prosentase 52,98% UKM mengalami kendala dalam pemasaran. Selain itu ada kendala dari permodalan sebanyak 30,24.

Kondisi ini tidak berbeda jauh, ketika PPKM darurat mulai diberlakukan pada 5-20 Juli 2021.Oleh karena, tutur Ganjar, Pemprov Jateng melakukan upaya masif guna mengubah strategi berdagang konvensional pelaku UMKM ke digital, di antaranya dengan peningkatan literasi digital, pelatihan, bimbingan teknis dan workshop.

Kerja sama pun, dijalin dengan platform jualan dan pelatihan daring,di antaranya, promosi melalui start up decacorn Gojek melalui promo Banner Go-Food, yang telah mendapatkan omset Rp2,5 miliar. Promosi virtual UKM Virtual Expo (UVO) yang digelar pun mampu menjaring pembeli hingga luar negeri dan menangguk omset hingga Rp4,8 miliar.

Adapula kerja sama yang dilakukan dengan Go-Jek melalui platform Go-Shop. Pada 2021, Pemprov Jateng juga bekerja sama dengan Marketplace digital Shopee untuk mendirikan Kampus UMKM.

Selain itu, ada pula pelatihan online oleh Mbizmarket, guna mempersiapkan UMKM ikut dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Pelatihan bagi UMKM pun juga diberikan, di antaranya dengan program Hetero Space, kompetisi start up. Selain itu pendampingan yang dilakukan di UMKM Center di Kota Semarang.

Upaya-upaya tersebut didukung pula dengan produk hukum. Melalui Instruksi Gubernur Jateng no 4/2021, yang merupakan respon dari undang-undang cipta kerja, guna memaksimalkan pengadaan barang dan jasa dari sektor UKM.

Hingga Agustus 2021, terdapat 622 UKM yang terdiri dari 291 UKM berbadan hukum dan 331 non badan hukum. Sementara transaksi yang telah bergulir sebanyak 620 paket dengan nilai Rp1.556.385.378.

UKM Virtual Expo

Langkah dengan mengelar UKM Virtual Expo (UVO) pun terus dilakukan yang digelar secara rutin setiap dua bulan sekali sepanjang 2021, yang diikuti ratusan pelaku UMKM dan toko online dengan menawarkan berbagai produk UMKM yang menarik melalui laman www.ukmvirtualexpo.com.

Hingga saat ini setiap gelaran UKM Virtual Expo berhasil menciptakan transaksi yang menggembirakan, begitu juga pesanan terus mengalir dari kalangan bayer mancanegara. Bahkan UKM Virtual Expo yang gelar Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah itulalu pun mampu membukukan transaksi miliaran rupiah.

Dalam UKM Virtual Expo ini pembeli dari produk-produk yang dipamerkan tidak hanya konsumen domestik, namun juga konsumen mancanegara di antaranya berasal dari Turki, India, Singapura hingga Australia.

Sedangkan masyarakat yang mengikuti UKM Virtual Expo ini akan mendapat keuntungan bebas ongkos kirim (ongkir) selama even berlangsung. Free ongkir selama even berlangsung, bekerja sama dengan QPosin-aja dan pemberian doorprize kepada viewer.

Strategi lain, juga dilakukan untuk mendorong kebangkitan UMKM dengan menampilkan Instagram milik Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Di Instagram Story miliknya, berjajar aneka produk UKM dari berbagai daerah mejeng untuk dipromosikan.

Setidaknya ada raturan jenis produk UKM yang dipromosikan Ganjar dengan hastag #LapakGanjar di storynya itu. Mulai aneka makanan seperti ayam goreng, sambal, sate, mete, kue, kopi, madu hingga produk kerajinan semisal batik, lukisan dan lainnya. Bahkan, aneka jasa seperti jasa pembuatan gift pernikahan hingga jasa pembuatan perabotan rumah tangga juga ditawarkan.

Upaya Ganjar membuat Lapak bagi UKM di instagramnya ternyata berdampak signifikan hingga banyak pelaku UKM di wilayahnya mendapat manfaat dari program yang digelar setiap hari Minggu itu.

Salah satu pelaku UKM yang ikut nglapak di #LapakGanjar adalah Eva Rosalina Darmalaksana,32. Pemilik usaha sambal, tahu bakso dan lunpia ini tak menyangka bisa mengendorse Ganjar untuk produk yang dijualnya itu.

“Awalnya saya dikasih tahu teman, terus saya coba pakai hastag #LapakGanjar. Eh ternyata beneran direpost sama pak Ganjar,”  tutur warga Semarang ini.

Setelah produknya mejeng di Instagram Story Ganjar, Eva mengatakan langsung dibanjiri pesanan, hingga begitu bersyukur memiliki Gubernur yang begitu peduli kepada rakyatnya.

“Ini bagus sekali, sangat membantu. Pak Ganjar kan followernya banyak, jadi pasti produk UKM yang dipajang mendapat banyak perhatian publik. Kami pelaku UKM sangat terbantu dengan program ini, soalnya kalau endorse artis atau selebgram itu biayanya mahal,” ujarnya.

Senada Ika Martina pelaku UKM asal Sukoharjo yang juga salah satu follower Ganjar, langsung tertarik ketika ada info Ganjar nglapak di instagramnya.

“Ketika saya tahu pak Ganjar mau mempromosikan UKM setiap hari Minggu, saya langsung ikutan. Tadi saya posting produk rempeyek saya, alhamdulillah banyak yang antusias dan beberapa sudah tanya ke saya,” ujarnya.

Ika sangat mengapresiasi langkah Ganjar yang begitu peduli pada pelaku UKM. Meskipun sederhana, namun langkahnya mendedikasikan dirinya sehari untuk mempromosikan produk UKM di Jateng.

Sri Ambarwati pemilik UKM Batik Srihanna Salatiga juga rutin mengikuti Lapak Ganjar, omzet penjualan batik dan luriknya mengalami peningkatan dratis, bahkan bisa mencapai 350%.

“Saya itu followernya pak Ganjar, jadi saya selalu tahu bapak posting apa. Nah saat bapak posting ada Lapak Ganjar, saya langsung ikut. Alhamdulillah sangat membantu, bahkan omzet saya naik menjadi 350%. Luar biasa,” tutur Ambar.

Ganjar memang sengaja membuat program #LapakGanjar itu. Menurutnya, banyak anak-anak kreatif di Jateng yang memiliki bisnis UKM yang harus terus didorong.

“Mereka punya ide dan produk yang bagus. Lalu saya berpikir apa yang bisa saya bantu, ternyata dengan banyaknya follower saya, saya bisa bantu memasarkan produk mereka di media sosial,” ujarnya.

Dibanding medsos milik akun-akun pemerintah khususnya di Jawa Tengah, medsos Ganjar memang paling banyak followernya. Tercatat saat ini, ada 2,9 juta pengikut setia Ganjar di Instagram.

“Kalau bicara pemasaran digital, tentu jumlah follower mempengaruhi. Makanya saya bantu secara individu agar mereka para pelaku UKM bisa berjualan,” tuturnya.

Dengan langkah kecilnya itu, pelaku UKM diharapkan bisa memperluas pangsa pasar produknya. Produk-produk UKM yang memang unggulan itu pasti akan dikenal banyak orang, sehingga kemungkinan pembeli akan semakin besar.

Promosi Medsos “LapakGanjar”, ala Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ternyata mampu mengungkit penjualan pengusaha UMKM di seantero Jateng. Bahkan, ada yang langsung mendapat order dari penyanyi beken Ari Lasso, setelah foto produk makanannya di-repost di Instagram @ganjar_pranowo.

Mari Berbagi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *