Dua Hari Tidak Pulang Rumah, Seorang Lansia Ditemukan Meninggal Dalam Sumur
KABUPATEN SEMARANG [Berlianmedia]- Seorang lansia berusia (60) Tahun ditemukan meninggal dunia dalam sumur sedalam kurang lebih 8 Meter milik tetangganya, kejadian ini diketahui Jumat Pagi (14/3) oleh pemilik sumur Sundari (38).
“Benar bahwa kejadian diketahui sekitar pukul 07.00 Wib, kejadian terjadi di Dusun Banaran Desa Bancak Kecamatan Bancak. Dan Polsek Bringin bersama BPBD dan Damkar melakukan upaya evakuasi. Adapun korban diketahui adalah MR (60), merupakan warga atau tetangga pemilik sumur,” ungkap Kapolres Semarang AKBP Ratna Quratul Ainy SIK. MSi., disela kegiatan Jumat Curhat di wilayah Bergas.
Di lokasi kejadian, Kapolsek Bringin AKP Sudaryono SH. MH menambahkan, awal kronologi kejadian tersebut, dimana korban MR sejak hari Rabu siang lalu (12/3), sudah meninggalkan rumah.
“Keluarga yaitu Suami korban pak Pram (56) menuturkan, sempat mencari korban Rabu Sore, namun korban tidak diketemukan,” ungkap AKP Sudaryono.
Masih menurut Kapolsek, didampingi Kanit Reskrim Aipda Datri SH, pihak keluarga pada Kamis (13/3) sempat melanjutkan pencarian di rumah keluarga namun juga tidak membuahkan hasil.
“Rencana Jumat pagi mau melaporkan ke Polsek Bringin, namun belum sempat melaporkan. Korban sudah ditemukan di sumur milik tetangga yang berjarak kurang lebih 50 Meter dari rumah korban, dalam keadaan meninggal dunia,” tambahnya.
Sundari Pemilik sumur juga menjelaskan, bahwa pada Jumat pagi mencium bau air dari sumur miliknya baunya tidak sedap. Selanjutnya meminta tolong tetangga untuk menguras sumur.
“Sekitar 06.30 WIB saya merasakan bau air sumur tidak enak, lalu minta tolong tetanga untuk dikuras. Saat melihat kondisi dalam sumur menggunakan senter, ternyata ada jenazah didalam sumur. Lalu saya hubungi pak Kadus dan pak Bhabinkamtibmas,” terang pemilik sumur.
Kapolsek Bringin kembali menyampaikan, sekitar pukul 09.15 WIB korban berhasil dievakuasi dari dalam sumur, selanjutnya dilakukan pemeriksaan oleh pihak Puskesmas Bancak dr. Purbo Rinanto.
Dari keterangan pihak medis, tidak ditemukan tanda tanda kekerasan dan paru-paru korban terindikasi terisi air, sebagaimana orang tenggelam. Diperkirakan korban meninggal lebih dari 36 Jam.
“Sesuai permintaan pihak keluarga dengan menuliskan surat pernyataan, keluarga menolak dilakukan Autopsi selanjutnya korban langsung dikebumikan oleh keluarga. Adapun motif, informasi yang kami dapat bahwa faktor ekonomi menjadi penyebab korban masuk kedalam sumur,” pungkas AKP Sudaryono.