Komisi C DPRD Jateng Dorong BUMD Terlibat Atasi Pengangguran di Tegal
SLAWI [Berlianmedia]– Ketua Komisi C DPRD Jawa Tengah, Bambang Haryanto Baharuddin menegaskan, perlunya sinergi semua pihak dalam menekan angka pengangguran di Kabupaten Tegal. Menurutnya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dapat mengambil peran strategis melalui program padat karya maupun kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Hal itu disampaikannya saat membuka pertemuan dengan jajaran Pemkab Tegal, di ruang rapat bupati, yang diterima langsung Kepala Dinas Perindustrian, Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Tegal, Riesky Trisbiantoro, Selasa (16/9).
“Kami ingin mengetahui sejauh mana peran BUMD dalam menangani persoalan kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Tegal,” ujar Bambang.
Bambang menilai, akses permodalan yang lebih mudah melalui BUMD dapat membantu masyarakat mengembangkan usaha kecil, sehingga berkontribusi langsung dalam mengurangi pengangguran.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perindustrian, Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Tegal, Riesky Trisbiantoro menjelaskan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kabupaten Tegal masih cukup tinggi. Pada tahun 2018, TPT tercatat 8,45%. Lonjakan terjadi pada 2020–2021 akibat pandemi Covid-19 hingga menyentuh 9,97%. Namun pasca-pandemi, tren perbaikan mulai terlihat, turun menjadi 7,53% pada tahun 2024.

Meski demikian, angka tersebut masih di atas rata-rata provinsi maupun nasional. Menurut Riesky, pengangguran banyak didominasi lulusan terdidik, terutama dari SMA/SMK dan perguruan tinggi.
“Selama tiga tahun terakhir, tren pengangguran lulusan SMK justru meningkat, dari 15,18% pada 2023 menjadi 15,43% di 2024. Hal ini mengindikasikan adanya ketidaksesuaian antara jurusan pendidikan di SMK dengan kebutuhan dunia kerja,” paparnya.
Dalam forum itu, turut hadir sejumlah BUMD, baik milik Pemprov Jateng maupun Pemkab Tegal. Dari provinsi ada Bank Jateng, sementara dari Pemkab Tegal ada Perumda Air Minum Tirta Ayu, PT BPR BKK Kabupaten Tegal, dan PT BPR Bank Tegal.
BUMD disebut telah berperan, melalui penyaluran berbagai produk kredit untuk masyarakat. Hingga kini, tercatat lebih dari 900 nasabah mendapat kredit umum, 241 nasabah menerima kredit usaha daerah, 341 nasabah kredit modal kerja, serta 1.975 nasabah kredit ceria istimewa. Selain itu, BKK Jateng juga menyalurkan produk kredit mikro BKK, BUMDes, agro, hingga bahari kepada sekitar 3.200 nasabah.








