Hasil Seri Membuat PSIS Semarang “Aman”

Oleh Herry Santoso

Derby Jateng antara Persis Solo melawan PSIS Semarang berakhir dengan skor kacamata, dalam lanjutan Liga 1 2022/2023 pada pekan ke 8 di Stadion Manahan, Solo.

Dari data statistik setelah pertandingan, tercatat kedua tim sama-sama melakukan shots on target sebanyak 4 kali, lalu untuk tendangan yang menuju ke gawang Persis lebih banyak melakukan dengan 13 tendangan berbanding 9 percobaan tendangan ke gawang yang dilakukan oleh PSIS Semarang.

Sedangkan untuk penguasaan bola selama 90 menit, Persis Solo unggul tipis dengan 52% dan PSIS Semarang sebanyak 48%.

Jalannya pertandingan sangat membosankan, pertandingan yang seharusnya bertensi besar dengan permainan yang enak ditonton tidak diperlihatkan dalam Derby Jateng ini.

Bahkan dalam pertandingan ini telihat kedua tim terlalu “nyaman” bermain di lini tengah permainan, alih-alih melakukan serangan sporadik justru kedua tim melakukan dengan berhati-hati jika terkena serangan balik cepat.

PSIS Semarang bermain dengan skema mengejutkan, dengan menempatkan 6 pemain yang bertipikal bertahan mungkin hampir mirip saat melakukan away melawan Arema Malang.

Tanpa penyerang murni Laskar Mahesa Jenar menumpuk sektor gelandang di lini tengah skema permainan dan sesekali melakukan transisi negatif dengan mencuri bola dari tim lawan kemudian menyerang dengan serangan balik cepat. Akan tetapi skema tersebut tidak berjalan lancar, selama babak 1 meski bermain cukup apik dalam meredam pergerakan para pemain Persis Solo, lini tengah yang terlalu membantu garis pertahanan terkena imbas saat melakukan counter attack.

Komunikasi antar pemain saat melakukan serangan balik yang seharusnya cepat akhirnya berjalan lambat karena terlalu banyak half-space yang tidak bisa dicover oleh lini serang PSIS Semarang.

Bahkan dalam babak 1 peluang PSIS Semarang hanya melalui bola mati yang dieksekusi oleh Jonathan mampu ditepis kiper lawan dan hanya menghasilkan tendangan pojok.

PSIS memang sangat berhati-hati dalam memainkan tempo, saat melakukan serangan build up maupun serangan counter attack, lini tengah terlalu men delay begitu lama dan akhirnya pergerakan pemain Persis Solo untuk menutup serangan tersebut selalu berhasil.

Formasi dengan menumpuk lini tengah dan bermain false nine sebenarnya cukup berhasil dalam posisi saat Persis Solo melakukan serangan, tetapi masih ada banyak strategi bagaimana saat melakukan penyerangan.

Ketergantungan terhadap seorang kepada Marukawa sejak pertandingan kemarin harusnya bisa ditutup saat melawan Persis Solo, saat Marukawa mendapatkan bola, lini pertahanan Persis selalu siap mengcover dengan minimal 2 orang.

Pada jesempatan itu sebetulnya saatnya pemain lain untuk masuk di half-space yang sudah ditinggalkan bek Persis Solo karena harus menutup pergerakan Marukawa.

Lini tengah sering kehilangan bola atapun proses screening terhadap rekan di dalam lapangan menjadi pekerjaan rumah bagi para pemain PSIS Semarang.

Mereka seolah-olah bingung untuk mencari rekannya saat kembali menguasai bola dari proses build up lini pertahanan dan akhirnya hanya mentok saat di lini tengah.

Masuknya Andreas Ado di babak ke 2 ternyata belum bisa menambah daya dobrak PSIS Semarang yang sebetulnya diuntungkan dengan keluarnya Jaimerson karena mengalami cidera, hal seperti ini harusnya bisa dimanfaatkan oleh barisan Lini Depan PSIS Semarang.

Bahkan dalam babak ke 2, Persis Solo benar-benar bisa mengexploitasi lini tengah permainan, keluarnya Riyan menjadi titik balik Persis Solo untuk mengusai zona lini tengah dan bisa memainkan pola serangan.

Babak ke 2 yang diharapkan akan berjalan tempo cepat ternyata hanya sebuah harapan, justru Babak ke 2 PSIS Semarang kembali bermain tanpa pola yang jelas dan terkesan untuk mengulur-ngulur waktu karena mengharapkan poin 1.

Permainan PSIS Semarang hanya mengalami kemajuan saat Babak 1 saja, masih menjadi PR bagi jajaran staff kepelatihan PSIS soal stamina dan fisik para pemain selain itu. Yang menjadi pertanyaan penting adalah apakah PSIS tidak bisa mencetak gol karena ketidak hadiran Fortes selama ini atau apakah PSIS hanya bertumpu pada Marukawa sendiri untuk mengharapkan gol.

Bahkan catatan pentingnya bagaimana jika Marukawa absen saat membela PSIS Semarang mungkinkah hal seperti ini juga sudah masuk dalam catatan jajaran kepelatihan PSIS Semarang untuk memainkan skema, karena solusi yang diharapkan sampai pekan 8 saat Fortes tidak pernah ikut bermain pun belum ditunjukkan secara baik dalam skema permainan sampai saat ini.

Herry Santoso
(Bagian dari PSIS Statistik 2013/2014)

 

Mari Berbagi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *