Harga Pertamax Memungkinkan Bisa Turun
JAKARTA[Berlianmedia] – Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya jenis BBM Pertamax, bisa mengalami penurunan jika harga minyak mentah dunia dalam tren penurunan.
Seperti yang diketahui, jenis BBM Pertamax sejatinya non subsidi, ketentuan harganya mengikuti harga pasar internasional yang cenderung fluktuatif.
Ia menambahkan, apabila harga minyak dunia turun, maka Pertamax pun akan mengikuti mekanisme tersebut dengan menurunkan harga jual kepada masyarakat (konsumen).
“Banyak yang mempertanyakan, nanti kalau harga minyak dunia turun seperti apa, ya pasti kita turun, hanya yang mesti diingat apa yang dilakukan pemerintah hari ini, itu mengurangi subsidi BBN,” ujar Erick pekan lalu.
Menurutnya, BBM seperti Pertalite, Solar, dan Pertamax masih dalam subsidi. Dia menilai jika minyak mentah dunia yang saat ini sebesar US$ 95 turun menjadi US$ 75 maka akan diikuti dengan harga jual Pertamax kepada masyarakat.
“Kalau nanti harga minyak dunia turun, Pertamax akan harga pasar, jadi bisa saja turun, tapi apakah Solar dan Pertalite itu nanti harga pasar, tidak bisa karena itu subsidi,” tutur Erick.
Seperti yang diketahui, pemerintah resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya BBM jenis penugasan seperti Pertalite dan juga Solar Subsidi hingga Pertamax sejak 3 September 2022.
Kenaikan harga ini sejatinya untuk menekan subsidi energi pemerintah yang saat ini membengkak hingga Rp650 triliun dari yang ditetapkan dalam APBN tahun ini mencapai Rp 502,4 triliun.
Sebagai rinciannya, kenaikan harga BBM Pertalite saat ini dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Kemudian, Solar subsidi naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Sementara Pertamax mengalami kenaikan dari yang sebelumnya Rp12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Sebelumnya, 1 September 2022, PT Pertamina (Persero) juga resmi menurunkan tiga harga BBM non subsidi di antanya Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.