Gubernur Ahmad Luthfi Prediksi Lonjakan Arus Mudik Menuju Jateng Capai Belasan Juta Pemudik
SEMARANG [Berlianmedia]— Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi memprediksi, lonjakan arus mudik hari raya Idul fitri 1446 H tahun 2025 menuju Provinsi Jawa Tengah, diperkirakan mencapai 17,9 juta orang dengan sekitar 1,8 juta kendaraan menuju Jawa Tengah.
Hal itu disampaikan Gubernur Ahmad Luthfi saat digelar Rapat Koordinasi Lintas Sektoral di Grhadika Bhakti Praja pada hari Senin (17/3).
Untuk memastikan kelancaran dan keamanan arus mudik, dalam hal kesiapan infrastruktur 99 persen jalan provinsi sudah dalam kondisi baik, 100 persen jalan nasional siap dilalui, dan 79,5 persen jalan kabupaten sudah ditangani.
“Prediksi kami, dalam seminggu ke depan, semua persoalan infrastruktur jalan akan selesai. Kami pastikan Jateng siap untuk menyambut arus mudik,” tegasnya.
Program Mudik Gratis
Selain itu, Pemprov Jawa Tengah juga akan menyelenggarakan program mudik gratis Lebaran 2025. Sebanyak 262 unit bus akan diberangkatkan dari TMII Jakarta menuju Jawa Tengah pada hari Rabu (26/3). Selain itu, 22 unit bus juga akan diberangkatkan dari Bandung pada hari Kamis (27/3). Tak hanya penyediaan bus, mudik gratis juga akan dilakukan melalui kereta api, dengan 18 gerbong yang akan membawa warga pulang ke kampung halaman.
“Pada tanggal 27 Maret pagi, akan ada delapan gerbong kereta api, dan sore harinya disusul lagi delapan gerbong. Jadi, total ada 16 gerbong mudik gratis,” jelas Gubernur Luthfi.
Dengan koordinasi yang erat antara berbagai instansi dan peran aktif Kesbangpol dalam mengawal ketertiban dan keamanan, Pemprov Jawa Tengah bertekad untuk memastikan perayaan Idul Fitri dan arus mudik berjalan dengan lancar, aman, dan tanpa gangguan.
Peran Kesbangpol dalam Menjaga Keamanan dan Ketertiban
Dalam konteks pengamanan dan kelancaran selama perayaan Idul Fitri, Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tenga, turut berperan penting dalam memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat. Kesbangpol bekerja sama dengan berbagai instansi terkait, termasuk Kepolisian dan TNI, dalam menciptakan suasana kondusif selama mudik dan Lebaran 2025.
Kesbangpol juga berfungsi untuk mengkoordinasikan dan memantau potensi-potensi kerawanan sosial yang mungkin timbul selama masa arus mudik. Dengan pendekatan yang bersifat preventif, Kesbangpol akan berkolaborasi dengan masyarakat, organisasi masyarakat (ormas), serta aparat keamanan untuk memastikan tidak ada tindakan anarkis atau premanisme yang meresahkan warga.
“Kami tidak akan mentolerir tindakan yang merugikan masyarakat. Segera laporkan ke Polda, Pangdam, atau kami, jika ada oknum yang bertindak tidak sesuai aturan,” tegas Luthfi.