Ada Apa Dengan PSIS Semarang Pada Liga 1 2022/2023
Oleh: Herry Santoso
Sebuah kalimat yang paling tepat secara sederhana dilontarkan adalah ada apa dengan PSIS Semarang?. Apakah ada problem internal ataukah eksternal di PSIS Semarang?, karena ini diluar expetasi, dengan skuad yang mumpuni untuk mampu bersaing di papan atas Liga 1 2022/2023.
Tapi apa kenyataan dan hasil yang didapat, PSIS hanya mampu mengantongi 2 kemenangan, 1 kali seri dan mengalami 3 kekalahan saat bermain tandang, sungguh ironis bukan Laskar Mahesa Jenar untuk sementara hanya meraih 7 poin hingga pekan ke-6.
Mungkin ada beberapa yang tidak sependapat, karena terlalu menilai dini untuk semuanya, karena Liga 1 baru berjalan 6 pertandingan, atau mungkin absennya Fortes berpengaruh setelah cidera saat laga pra musim Piala Presiden 2022.
Tetapi bagi saya penilaian secara dini ini akan menentukan hasil akhir dari perjalanan PSIS Semarang di Liga 1 2022/2023 dengan materi yang sangat “mewah” berdasarkan nilai kontrak para pemainnya.
Skuad PSIS Semarang menurut data Transfermarkt.co.id mempunyai nilai Rp78,83 milyar, dengan kontrak pemain termahal Taisei Marukawa senilai Rp7,82 milyar dan untuk kontrak pemain lokal termahal dipegang Alfreanda Dewangga dengan nominal Rp4,35 milyar, untuk skuad inti semua pemain bernilai di atas Rp1 milyar.
Yang menjadi pertanyaan, mungkinkah pemain dengan kontrak bernilai cukup besar, tapi rata-rata bermain di bawah form dalam setiap pertandingan, komunikasi antar pemain, screening saat situasi dalam permainan, recovery bola, bahkan saat kehilangan bola pemain PSIS Semarang terlalu panik untuk kembali bertahan.
Dalam proses build up jarang sekali dilakukan dalam permainan PSIS Semarang, Laskar Mahesa Jenar lebih dominan memainkan long pass yang notabene sudah ditinggalkan dalam sepakbola modern untuk saat ini.
Entah pemainnya tidak bisa menyerap strategi dari pelatih ataukah pelatih yang masih bingung untuk menentukan komposisi dan strategi permainan.
Dari laga pramusim sampai pekan ke-6 ini hampir dalam setiap pertandingan Laskar Mahesa Jenar selalu kebobolan alias tidak bisa cleansheet, rapuhnya lini belakang ditunjang seringnya tim lawan mengexploitasi sisi kiri pertahanan Laskar Mahesa Jenar seharusnya sudah bisa ditutup dan diketahui sejak turnamen pra musim Piala Presiden 2022.
Bahkan kebobolan dalam posisi saat menerima bola mati juga perlu diperhatikan selain mental saat bertanding sampai peluit panjang dibunyikan.
Lemahnya stamina juga menjadi pekerjaan rumah tambahan untuk segera diperbaiki agar bisa kembali merangsek naik ke papan atas Liga 1 2022/2023.
Herry Santoso (Bagian dari PSIS Statistik di Liga 2 musim 2013/2014)