Sopir Truk Tertabrak Kereta Mengaku Trauma dan Tidak Kabur
SEMARANG[Berlianmedia] – Sopir truk tronton Heru Susanto, yang tertabrak kereta api (KA) Brantas di perlintasan Jalan Madukoro Raya Semarang Selasa (18/7) malam kembali menjalani pemeriksaan di Satlantas Polrestabes Semarang.
Heru mengakui bahwa truk yang dikendarai sempat nyangkut sebelum disambar oleh KA Brantas.
Heru menyebut awalnya truk bernomor polisi B 9943 IG itu sempat mogok diperlintasan. Setelah menyala, truk sempat nyangkut dan kembali mogok
“Mogok di rel kedua, mati mesin, yang kedua mungkin nyangkut yang saya nyalain ke dua itu, nyala lagi kan, gerak kurang lebih satu meter itu udah nggah bisa terus mesin mati lagi. Saya dengar (sirine) itu orang saya suruh keluar,” ujarnya di Kantor Satlantas Polrestabes Semarang, Jumat (21/7).
Dia juga mengaku baru mendengar suara sirine setelah berhasil melewati satu rel.
“Saya dengar sudah masuk rel pertama itu, dengar sirine,” tutur Heru
Bahkan Heru mengakui jika dia salah karena melewati jalur yang seharusnya tak boleh dilewati. Hal itu dilalui karena merupakan jalur alternatif yang bisa memangkas waktu.
“Memang itu jalur alternatif saya,” ujarnya
Sang sopir truk mengaku jika dia sudah dua kali melintas di perlintasan Madukoro dengan truk yang sama. Namun, baru kali ini mengalami masalah hingga mengakibatkan kecelakaan kereta api.
“Dua kali ini dari Tugu mau ke Johar, ambil crane mau diantar ke Solo,” tutur Heru.
Heru membantah bila dia dan kernetnya sempat disebut melarikan diri. Dia mengaku berada di TKP hingga pukul 24.30 WIB. Heru tak langsung menyerahkan diri lantaran mengaku trauma
“Saya ke utara rel saya ngelihat kejadian itu lemes, trauma, saya duduk di situ, saya digaris policeline itu masih di situ, enggak melarikan diri saya, enggak ada saya lari, saya menunggu pengurus saya datang ke TKP baru saya ke sini,” ujarnya.








