Seorang Kakek Tewas Mengapung di Sungai TBRS

SEMARANG[Berlianmedia] – Seorang kakek ditemukan tewas mengapung dengan posisi tengkurap di sungai Jalan Sriwijaya, Candisari Semarang atau tepatnya di depan Taman Budaya Raden Saleh (TBRS), Kamis (11/8), sekira pukul 15.00 WIB.

Setelah diidentifikasi, jenazah laki-laki lanjut usia (lansia) tersebut bernama Hendro Margoraharjo (63), warga Wonotinggal, Kecamatan Candisari, Kota Semarang.

Hendro Sulistio, yang merupakan kakak korban membenarkan bahwa jenazah yang telah dievakuasi oleh petugas dari sungai tersebut itu adiknya. Dia mengatakan kalau setiap hari adiknya selalu melakukan aktivitas jalan-jalan pagi.

“Setiap harinya, Ia jalan-jalan dan pasti balik rumah. Rutenya bisanya Margoraharjo ke Sriwijaya terus naik ke Siranda. Pagi tadi kok nggak balik, jadi kami tadi sempat panik mencarinya,” kata Hendro.

Dia mengungkapkan, adiknya memang memiliki penyakit jantung. Jadi besar kemungkinan meninggal akibat serangan jantung yang dideritanya.

“Memang sebenarnya adik saya memang punya riwayat penyakit jantung. Jadi besar kemungkinan, Ia meninggal karena hal tersebut,” ungkapnya.

Seorang saksi mata, Dimas Prasetya Anugerah (15), warga Genuk Baru, mengaku awalnya dirinya tengah mencari cacing di sungai tersebut.

Saat turun ke dasar sungai, Dimas melihat sesosok mayat mengapung dengan posisi tengkurap. Dia melihat kepala korban dipenuhi dengan lumpur. Karena panik, kemudian melapor ke pihak Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Jateng.

“Tadi bersama teman-teman sedang cari cacing. Awalnya saya kaget, saya kira boneka dan tak lempar pakai batu dari atas, kok kelihatan kepalanya. Lalu saya naik, terus saya melapor ke satpam, bilang itu ada orang di sungai,” kata Dimas.

Mari Berbagi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *