Sekolah Vokasi Undip Gandeng Dunia Industri
SEMARANG[Berlianmedia] – Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (UNDIP) menjalin kerja sama dengan dua perusahaan konstruksi nasional melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) Perguruan Tinggi dengan Mitra Industri, untuk menguatkan kompetensi.
Kali ini dua perusahaan bahan bangunan nasional itu PT INS Lysaght Bluescope Indonesia dan PT Nusantara Building Industries.
Kerja sama tersebut sementara ini difokuskan untuk Program Studi Departemen Sipil dan Perencanaan Kosentrasi Teknik Infrastruktur Sipil dan Perancangan Arsitektur Sekolah Vokasi Undip. Melalui kemitraan ini diharapkan bisa dilakukan peningkatan harmonisasi antara pendidikan vokasi dengan dunia kerja.
Wakil Dekan I Sekolah Vokasi Undip Dr Ida Hayu Dwimawanti MM mengatakan scope kerja sama masih fokus pada Prodi Teknik Infrastruktur Sipil dan Perancangan Arsitektur. Namun kerja sama tersebut memiliki nilai strategis bagi Sekolah Vokasi karena akan menjadi menjadi indikator kinerja utama vokasi, dimana harus bisa menghasilkan banyak kerja sama berkaitan dengan Link and Match dan kegiatan proses pembelajaran.
“Kami berharap melalui program kerja sama ini pendidikan vokasi dapat menghasilkan lulusan yang lebih berkompeten dan langsung bisa memenuhi kebutuhan industri di dunia kerja. Sebab program kerja sama ini nantinya ada praktisi mengajar dari perusahaan ke kampus. Selain itu mahasiswa juga diberi kesempatan untuk magang di perusahaan tersebut,” ujarIda Hayu, Jumat (16/9).
Menurutnya, sebetulnya kerja sama secara riil sudah terjadi, namun untuk memberi kepastian bagi masing-masing pihak, maka dilakukan pendandatanganan PKS sebagai bentuk legal formal yang dilakukan pada Juli l2022. Dengan PKS atau MoU tersebut kegiatan bersama yang dilakukan menjadi terpayungi secara hukum.
“Kami sebagai perguruan tinggi berterima kasih bisa mendapatkan mitra yang bisa menerima mahasiswa untuk magang secara langsung bahkan selama enam bulan. Kami juga siap riset, pelatihan dan uji laboratorium yang diperlukan sesuai kompetensi dan prasarana yang kami miliki,” tuturnya.
Ketua Program Prodi Teknik Infrastruktur Sipil dan Perancangan Arsitektur Sekolah Vokasi Undip Asri Nurdiana ST MT merasa bersyukur banyak perusahaan konstruksi dan industri bahan bangunan yang mau membuka diri menjadi mitra Sekolah Vokasi Undip.
Tentang kerja sama dengan PT PT INS Lysaght Bluescope Indonesia dan PT Nusantara Building Industries, secara riirl sebenarnya sudah berlangsung dua sampai tiga tahun terakhir.
“Penandatanganan PKS merupakan pemnegasan komitmen saja,” ujarnya.
Asri Nurdiana menuturkan pendidikan vokasi masih banyak membutuhkan mitra untuk meningkatkan skill mahasiswa khususnya dalam dunia kerja, serta untuk mendorong dilakaukannya riset-riset yang relevan dengan kebutuhan industri.proses belajar-mengajar di Sekolah Vokasi sendiri 75% pengajarannya berupa praktek di lapangan. sehingga gol atau outputnya semua lulusan bisa siap kerja.
Artinya input dan proses desain dilakukan sedemikan rupa, salah satunya kerja sama dengan mintra seperti penyusunan kurikulum dan lainnya.
“Pada penyusunan kurikulum para mitra juga kami undang. Harapannya ada masukan sehingga mata kuliah yang diberikan relevan dengan kebutuhan industri. Praktisi industri pun kami ajak untuk menjadi dosen di mata kuliah-mata kuliah tertentu,”tuturnya.
Dengan pola itu, lanjutnya, apa yang berkembang di dunia industri bahan bangunan dan perusahaan konstruksi misalnya, bisa secara langsung diketahui oleh para dosen dan mahasiswa Sekolah Vokasi. Penyelenggara pendidikan tinggi vokasi sangat menyadari sering ada missing link antara dunia pendidikan dan industri, sehingga melalui pola kemitraan hal itu bisa diminimalisasikan.
“Untuk menyempitkan gap ini, beberapa dosen praktisi kami tarik untuk mendukung proses pendidikan, sehingga mahasiswa mendapatkan pengajaran sesuai perkembangan industri saat ini,” ujar Asri Nurdiana.
Manager Operasional PT Nusantara Building Industries Alexander Handoyo SH mengatakan senang bisa mangajak Perguruan Tinggi khususnya Sekolah Vokasi Undip untuk melakukan kerja sama dengan perusahaan.
“Bagi kami kerja sama ini bagian dari value tentang keluarga. Keluarga disini bukan hubungan darah tetapi bagaimana orang-orang itu bisa berkembang bersama dan bermanfaat untuk semua pemangku kepentingan. Mulai dari karyawan, keluarga karyawan dan orang-orang sekitar. Ini juga merupakan tanggung jawab sosial perusahaan. Ini sudah kami lakukan sebelum pemerintah mengeluarkan undang-undang tentang program Corporate Social Responsibility (CSR) dan kami sudah lakukan perusahaan sejak berdiri,” tutur Alex panggilan sapaan akrab Alexander Handoyo itu.
Alex menambahkan secara teknis kerja sama sudah dilakukan sebelumnya, dan PKS dilakukan sebagai kelengkapan administrasi. Dia berharap kerjasama bisa dikembangkan dan berlanjut untuk jangka panjang.
“Kalau kita tidak menyediakan tempat bagi mereka belajar tentu kita keliru. Maka proses itu dapat terlindungi dari payung hukum sesuai arahan dari Mendikbudristek Nadiem Makarim yang undang-undangnya sangat bagus mulai dari magang, manajemen training itu semua jelas sekali. Sehingga kita sangat senang dan semua unsur pihak fakultas dan universitas dan kami sebagai pelaku merasa terlindungi dan terakomodir,” tuturnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, baik PT INS Lysaght Bluescope Indonesia maupun PT Nusantara Building Industries merupakan perusahaan swasta nasional dengan fasilitas Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang bergerak dalam kegiatan industri bahan bangunan. Perusahannya saat ini berlokasi di Jakarta dan memiliki cabang di Jawa Tengah.