Pentingnya Peran Aktif Mahasiswa Dalam Pengawasan Pelaksanaan Pilkada 2024
SEMARANG [Berlianmedia] – Ketua Bawaslu Kota Semarang, Arief Rahman, menggarisbawahi pentingnya peran aktif mahasiswa dalam pengawasan pelaksanaan Pilkada 2024. Hal ini disampaikan Dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan mengusung tema Peran Strategis dan Komitmen Ormas dalam Menyukseskan Pilkada 2024 yang berlangsung Kampus di Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) jalan Kedungmundu Raya Semarang, Sabtu (16/11).
Kegiatan dihadiri Perwakilan Kesbangpol Kota Semarang, Fatkhurahman, SE.MM dan130 mahasiswa yang terdiri mahasiswa Unimus, Undip, UIN Wali Songo serta mahasiswa Unnes Semarang yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dengan menghadirkan tiga Nara sumber Ketua Bawaslu Kota Semarang, Arief Rahman, SH.MH, Komisioner KPU Kota Semarang, Novi Maria Ulfah, SH, Wakil Rektor 2 Unimus, Dr Hardi Wonoto,M.Si serta dipandu moderator Dadang Abdurrahman, S.Kom.
Lebih lanjut Arief menegaskan bahwa mahasiswa sebagai agen perubahan harus turut serta dalam menjaga integritas demokrasi.
“Mahasiswa memiliki kemampuan analisis kritis dan akses informasi yang luas. Hal ini membuat mereka menjadi elemen strategis dalam mencegah potensi pelanggaran selama Pilkada,” ujar Arief.
Arief juga mengajak para mahasiswa untuk tidak hanya mengawasi secara pasif, tetapi juga memberikan laporan dan rekomendasi berbasis data kepada Bawaslu demi terciptanya pemilu yang bersih dan jujur.
Dalam diskusi tersebut, Arief juga menjelaskan mekanisme pengawasan yang dapat dilakukan mahasiswa, mulai dari pemantauan kampanye, pengawasan daftar pemilih, hingga pelaporan pelanggaran secara cepat melalui kanal resmi Bawaslu.
Acara yang dihadiri ratusan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Semarang, dengan harapan semakin banyak generasi muda yang sadar akan pentingnya menjaga proses demokrasi yang transparan dan akuntabel,”ucapnya
Selain itu, Arief menekankan pentingnya pemahaman mendalam terkait aturan dan regulasi pemilu. Menurutnya, mahasiswa dapat menjadi bagian dari gerakan edukasi pemilu kepada masyarakat, terutama di kalangan pemilih pemula. “Edukasi ini sangat penting untuk meningkatkan partisipasi pemilih yang cerdas, serta mencegah politik uang dan kampanye hitam,” tegasnya.
Arief mengajak para peserta FGD untuk berdiskusi interaktif tentang tantangan yang sering dihadapi dalam pengawasan Pilkada.
FGD ini diharapkan menjadi langkah awal untuk membangun kolaborasi yang lebih kuat antara Bawaslu dan mahasiswa dalam mewujudkan Pilkada yang berkualitas,” ujar Arief.
Sementara itu Komisioner KPU Kota Semarang, Novi Maria Ulfah menyampaikan penjelasan rinci mengenai tahapan Pilkada 2024 serta larangan-larangan dalam kampanye. Dalam diskusinya Novi menegaskan pentingnya pemahaman masyarakat terkait proses dan aturan Pilkada demi menjaga integritas dan kredibilitas pemilu.
Novi menjelaskan bahwa tahapan Pilkada 2024 telah dirancang secara sistematis, mulai dari pencalonan, penetapan daftar pemilih tetap (DPT), masa kampanye, hingga hari pemungutan suara.
“Tahapan ini harus dipahami oleh semua pihak agar tidak ada kesalahpahaman, terutama dalam pelaksanaan kampanye dan partisipasi masyarakat,”ucapnya.
Ia juga mengingatkan para peserta Pilkada untuk mematuhi aturan kampanye yang telah ditetapkan. Beberapa larangan yang ditekankan antara lain politik uang, penggunaan fasilitas negara, kampanye yang mengandung ujaran kebencian, serta penyebaran berita bohong. “Kampanye harus menjadi ajang penyampaian visi dan program, bukan alat untuk menjatuhkan lawan dengan cara yang tidak etis,” ujar Novi.
Sebagai upaya pencegahan, KPU Kota Semarang juga telah menggandeng berbagai pihak, termasuk masyarakat dan lembaga pengawas, untuk memantau pelaksanaan kampanye. Novi berharap masyarakat aktif melaporkan jika menemukan pelanggaran, sehingga dapat ditindaklanjuti sesuai mekanisme yang berlaku.
Dalam sesi diskusi, Novi mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam setiap tahapan Pilkada, termasuk memastikan nama mereka tercantum dalam DPT dan memahami hak serta kewajibannya sebagai pemilih. “Pilkada yang sukses adalah Pilkada yang melibatkan seluruh elemen masyarakat secara aktif dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Pada kesempatan sama Wakil Rektor 2 Unimus Semarang, Dr Hardi Winoto mengimbau seluruh mahasiswa untuk berperan aktif dalam menjaga integritas demokrasi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Hardi menegaskan pentingnya partisipasi mahasiswa sebagai generasi muda yang memiliki andil besar dalam menentukan masa depan bangsa.
“Gunakan hak suara Anda pada Rabu, 27 November 2024 mendatang. Suara Anda sangat berarti untuk kemajuan daerah dan bangsa. Jangan pernah tergoda atau terlibat dalam praktik money politics, karena itu adalah bentuk penghancuran nilai-nilai demokrasi,” ujar Hardi.
Ia juga menekankan bahwa mahasiswa harus menjadi garda terdepan dalam menolak segala bentuk politik uang yang dapat mencederai proses demokrasi. Menurutnya, keterlibatan mahasiswa tidak hanya terbatas pada memberikan hak suara, tetapi juga memastikan proses pemilu berjalan secara jujur, adil, dan bersih.
“Sebagai kaum intelektual muda, mahasiswa memiliki tanggung jawab moral untuk menegakkan nilai-nilai kebenaran. Tunjukkan bahwa generasi kita mampu menjaga kepercayaan masyarakat terhadap demokrasi yang bermartabat,” ujarnya.
Ajakan ini disampaikan sebagai bagian dari upaya pendidikan politik kepada mahasiswa agar menjadi pemilih yang cerdas dan kritis, sekaligus memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan pemilu yang bersih dan berintegritas.