Memasuki Kemarau, 3 Desa di Jepara Alami Kekeringan

JEPARA [Berlianmedia] – Memasuki musim kemarau, warga tiga Desa di Kabupaten Jepara, meliputi Desa Sumberejo, Clering di Kecamatan Donorojo dan Desa Raguklampitan Kecamatan Batealit mulai kesulitan mendapatkan air bersih, akibat debit air sumur mulai mengering.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara nenyebutkan sudah ada tiga desa mulai terdampak kekeringan meliputi Desa Sumberejo, Desa Clering dan Desa Raguklampitan. Desa itu telah mengajukan permintaan dropping air.

“Semoga tahun ini kekeringan tidak meluas dan tidak banyak desa yang mengalami kekeringan,” ujar Kepala Pelaksana (Kalak) Harian BPBD Kabupaten Jepara Arwin Noor Isdiyanto.

Selama 2021 lalu, lanjutnya, dropping air yang dilaksanakan oleh BPBD Jepara berlangsung di empat desa meliputi Desa Klepu Kecamatan Keling, Desa Sumberejo dan Clering Kecamatan Donorojo dan Desa Kemujan Kecamatan Karimunjawa.

Dari ke empat desa tersebut ada sekitar 13 RT dengan jumlah 1.395 jiwa yang terdampak kekeringan. Desa-desa tersebut mulai diberikan bantuan dropping air bersih sejak Agustus 2021.

Penyaluran air bersih terakhir dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan warga Desa Clering dan Sumberejo di Kecamatan Donorojo.

Saat itu, tutur Arwin, dua desa tersebut masih mengalami kesulitan mendapatkan air hingga November, meski sebagian besar wilayah Jepara mulai memasuk musim penghujan.

Terhitung sejak saat itu hingga terakhir kali dilaksanakan dropping sudah mencapai 940.000 liter air bersih yang disalurkan.

“Tahun ini BPBD menggelontorkan biaya sebesar Rp35 juta untuk mengantisipasi dampak kekeringan di wilayah Jepara dan untuk dropping air, sambil menunggu kesiapan masyarakat menyiapkan alat tampung. Estimasi satu tangki tiap desa Menyesuaikan situasi di lapangan,” tuturr Arwin. (rs)

Mari Berbagi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *