DPRD Jateng Dukung Kreativitas Seniman Dengan Libatan Kaum Muda
SEMARANG[Berlianmedia] – Kesenian tradisional rakyat berupa seni wayang Kulit kini perlahan mulai bangkit dan tetap diminati kalangan masyarakat pedesaan maupun perkotaan, setelah terhenti tak terdengar pementasannya dua tahun lebih akibat pandemi.
Para seniman dan dalang pun tak ketinggalan terus melakukan inovasi-inovasi terbaru dengan pagelaran wayang kulit yang dikolaborasikan dengan irama campursari masa kini, agar tidak tergerus dengan kesenian modern atau budaya negara lain.
DPRD Jateng pun akan terus berupaya menjaga kelestarian kesenian daerah, budaya, dan kearifan lokal warisan leluhur bangsa Indonesia, bahkan akan mendorong kesenian tradisional lebih berkembang.
Kali ini, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jateng Ferry Wawan Cahyono yang terkesan melihat pagelaran wayang Kulit di-mix dengan irama campursari itu sangat mendukung perpaduan seni lokal tersebut
“DPRD Jateng akan terus mendorong pagelaran wayang kulit dan aktivitas para seniman kembali semangat untuk bangkit lagi, setelah sebelumnya dua tahun lebih mereka terhenti total akibat pandemi Covid-19,” ujar Ferry panggilan akrab Ferry Wawan Cahyono itu saat memberikan sambutan resmi dalam peringatan Hari Radio ke-77 Tahun 2022 di Auditorium Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Semarang, Minggu malam (11/9).
Dalam acara itu, dilaksanakan ‘Gelar Budaya 77 Tahun RRI: Kolaborasi Wayang & Campursari dengan menampilkan lakon ‘Sang Gatotkaca’ yang dimainkan dalang kondang Ki Ketut Budiman.
Ferry mengapresiasi dengan kreativitas para seniman mengemas acara seni dan budaya agar mampu menggugah animo masyarakat dan dapat menikmati menjadi tontonan tradisional.
Menurutnya, kesenian tradisional merupakan kebanggaan, karena masih ada kaum muda yang berkecimpung dalam penampilan ‘Kolaborasi Wayang & Campursari’ tersebut.
Acara serupa, tutur Ferry, dapat terus dilaksanakan dan dikembangkan dengan dukungan pemerintah, DPRD, dan para stakeholder.
Ferry menambahkan DPRD Jateng akan terus mendorong kesenian tradisional agar semakin berkembang, hingga dapat dipertahankan dan dilestarikan oleh para seniman generasi muda.
Dia menambahkan pagelaran ini merupakan salah satu momentum untuk menegaskan kembali pentingnya menjaga budaya lokal bangsa Indonesia yang sarat dengan nilai-nilai kearifan lokal. Berbagai budaya lokal berperan besar dalam membentuk dan mengembangkan jati diri bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan.
Sementara, Kepala LPP RRI Semarang Widhie Kurniawan menuturkan, sesuai arahan Kepala LPP pusat, RRI harus bekerja sama dengan DPRD karena RRI merupakan Radio Pemilu 2024. Selain itu, pihaknya juga harus bisa bekerjasama dengan universitas sebagai media informasi kampus yang terbuka.
“Kami sengaja mengundang Pimpinan DPRD karena itu sesuai arahan dari pusat bahwa RRI tetap bekerja sama dengan DPRD, baik dalam hal pemilu maupun kesenian/ kebudayaan lokal,” tutur Widhie.