DPRD Jateng Dorong Percepatan Peningkatan RSUD Margono Jadi Tipe A

BANYUMAS[Berlianmedia] – DPRD Jateng mendukung upaya manajemen RSUD Prof Dr Margono Soekarjo, Puwokerto, Banyumas untuk meningkatkan klafiskasi dari rumah sakit B Pendidikan menjadi A Pendidikan.

Ketua Komisi E Abdul Hamid mengatakan pihaknya mendukung sepenuhnya upaya manajemen RSUD Prof Dr Margono Soekarjo, Purwokerto, Banyumas untuk meningkatkan klasifikasi rumah sakit, mengingat pentingnya klasifikasi rumah sakit untuk peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Bahkan, tutur Abdul Hamid, pihaknya juga akan mendorong percepatan peningkatan klasifikasi RSUD Prof Dr Margono Soekarjo itu, mengingat rumah sakit milik Pemprov Jateng itu memiliki prospek yang sangat potensial.

“Dari sisi tenaga medis, fasilitas, sarana dan prasarana ada semua dan mumpuni. Kami bersama Pemprov Jateng mendorong untuk bisa meningkatkan klasifikasinya. Dari sisi cakupan wilayah pelayanan pun rumah sakit ini sangat luas. Ke barat sampai ke Tasikmalaya, Cirebon bagian selatan, Kuningan. Di Jateng sampai Banjarnegara, Brebes selatan, Cilacap,” ujarnya seusai memimpin kunjungan kerja Komisi E ke RSUD Prof Dr Margono Soekarjo, Senin (2/10) lalu.

Pada kesempatan itu, rombongan diterima Dirut RSUD MS Dr dr Harsini SpPr dan jajaran manajemen.

Sementara itu, Anggota Komisi E DPRD Jateng Joko Haryanto menambahkan, dengan meningkatkan pelayanan rumah sakit bukan berarti melupakan atau melaikan fungsi pelayanan kepada masyarakat miskin. Masyarakat yang membawa surat keterangan tanda miskin (SKTM) saat pengobatan untuk tidak ditolak.

“Amanah undang-undang, masyarakat berhak mendapatkan pelayanan kesehatan wajib ditaati oleh manajemen rumah sakit terlebih dalam pengelolaan pemerintah daerah,” tuturnya.

Anggota Komisi E DPRD Jateng lainnya Jasiman pun sepakat dengan hal itu, mengingat RSUD Prof Dr Margono Soekarjo merupakan satu-satunya milik pemerintah di Jateng yang melayani masyarakat wilayah barat-selatan tentunya peningkatan pelayanan harus mutlak dilakukan

Bahkan untuk memastikan pelayanan yang diberikan kepada peserta JKN berjalan lancar. RSUD Prof Dr Margono Soekarjo memberikan beberapa layanan yang menjadi fokus perhatian, termasuk layanan hemodialisa yang cukup banyak diakses oleh peserta JKN.

Fasilitas yang ada pada ruang hemodialisa RSUD Prof Dr Margono Soekarjo dinilai sangat baik untuk pasien, baik pasien umum maupun pasien peserta JKN. Selain ruangannya luas, adanya fasilitas televisi dan ruang tunggu tampak sangat nyaman. Bahkan peserta juga dilayani oleh dokter spesialis sesuai kebutuhan.

Selian itu, pengajuan klaim dari RSUD Prof Dr Margono Soekarjo merupakan salah satu yang tercepat jika dibandingkan dengan rumah sakit lain. Hal ini dikarenakan RSUD Prof Dr Margono Soekarjo sudah menerapkan digitalisasi hampir di seluruh tahapan pelayanan kesehatan.

“RSUD Prof Dr Margono Soekarjo sudah menerapkan finger print untuk akses pelayanan kesehatan, elektronik Surat Eligibilitas Peserta (e-SEP) dan elektronik Rekam Medis (e-RM). RSUD Prof Dr Margono Soekarjo juga sering menjadi rujukan rumah sakit lain dari seluruh Indonesia dalam hal inovasi pelayanan kesehatan. Banyak rumah sakit melakukan study banding ke RSUD Prof Dr Margono Soekarjo untuk mengadopsi inovasi-inovasinya,” ujar Dirut RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Harsini.

Menurutnya, pihaknya tengah berupaya meningkatkan kualifikasi rumah sakit menjadi A. Dengan kualifikasi tersebut, pelayanan disesuaikan dengan standar yang sudah ditentukan oleh Kementerian Kesehatan.

Pihaknya yakin dengan pemenuhan standar bertipe A. Sejauh ini RSUD Margono telah memiliki fasilitas dan kemampuan pelayanan medik bertipe A. Sekarang ini sudah memiliki empat medik spesialis, dr lima spesialis penunjang medik, 12 medik spesialis dan 13 medik subspesialis.

Selain itu, lanjutnya, radiologi dan kedokteran nuklir harus memenuhi standar sesuai dengan ketentuan undang-undang. Bahkan fasilitas penunjang pun seperti pemenuhan kamar sudah lengkap.

“Harapan kami dengan dukungan pemprov serta Komisi E, kami dapat naik menjadi tipe A yang semula B. Pelayanan Kesehatan di masyarakat Jateng bagian barat selatan ini bisa tercover,” tuturnya. (Rubrik/Anf)

Mari Berbagi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *