Debat Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang Ajang untuk Menyakinkan Masyarakat
SEMARANG [Berlianmedia]- Debat kedua pasangan calon Wali Kota Semarang dan Wakil Wali Kota Semarang, diharapkan dijadikan sebagai ajang untuk meyakinkan masyarakat dan pemilih, agar memilih salah satu pasangan calon (Paslon) yang layak untuk memimpin Kota Semarang.
Hal itu disampaikan Ketua KPU Kota Semarang Ahmad Zaini, saat memberikan sambutannya di awal debat kedua, yang digelar di Hotel Patra Jasa, Jalan Sisingamangaraja, Kota Semarang, Jum’at (8/11) malam.
“Kami berharap forum ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh kedua pasangan calon, dalam rangka menarik, dalam rangka meyakinkan kepada masyarakat, meyakinkan kepada pemilih, bahwa layak untuk dipilih,” ujarnya dalam sambutan.
Dikatakan pula, jika pemilih di Kota Semarang yang sudah terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT) ada kurang lebih berjumlah 1,2 juta pemilih dan dalam debat pertama yang digelar KPU dan ditayangkan di YouTube, sudah dilihat oleh 36 ribu pemilih atau pemirsa. Belum lagi yang disiarkan secara langsung di televisi.
“Harapannya, kami memberikan kesempatan kepada pasangan calon untuk memberikan pendidikan politik yang santun dan baik,” imbuh Ahmad Zaini.
Debat kedua, dengan mengambil tema Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik tersebut, dirumuskan oleh beberapa tokoh akademisi yang ada di Kota Semarang, yaitu Dr Muhammad Kholidul Adib, SHI, MSi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Dani Muhtada, SAg, MAg, MPA, PhD dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), Dr Muhammad Hakim Junaidi, SAg, MAg (UIN Walisongo), Dr Heri Prabowo, SE, MM, (Universitas PGRI Semarang) dan Dr Anto Kusnanto, SH, MHum (Universitas Wahid Hasyim).
Dalam debat tersebut, kedua pasangan calon menyampaikan visi misi dan program kerja selama 5 tahun mendatang, jika nantinya terpilih dan dipercaya masyarakat Kota Semarang, untuk memimpin Ibukota Jawa Tengah.
Terkait Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik, masing-masing Paslon menyampaikan tentang reformasi birokrasi, agar Aparat Sipil Negara (ASN) dan jajaran di lingkungan Pemerintah Kota Semarang bersih dari praktek-praktek dugaan korupsi, pungutan liar (pungli) dan lain-lain, sehingga dapat maksimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Kota Semarang.
Caption : Debat kedua pasangan calon Wali Kota Semarang dan Wakil Wali Kota Semarang, dengan tema Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik di Hotel Patra Jasa, Jalan Sisingamangaraja, Kota Semarang, Jum’at (8/11) malam. Foto : Dok Absa