Bursa KUKM Pemprov Jateng Ditutup, Omzet Raih Rp500 Juta
BANYUMAS[Berlianmedia] – Bursa Koperasi dan UMKM (KUKM) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di GOR Satria Purwokerto, Kabupaten Banyumas, resmi ditutup, Minggu (14/5). Hingga Minggu siang, transaksi produk UMKM mencapai sekitar Rp500 juta.
Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sumarno mengatakan kegiatan KUKM yang berlangsung 12-14 Mei di Banyumas itu mencatatkan nilai omzet penjualan hingga ratusan juta rupiah.
“Transaksinya, ini memang produk kecil-kecil ya. Harga paling ada Rp10.000, Rp50.000. Tapi secara omzet ini sudah di angka Rp 500 juta. Ini kalau secara volume sudah besar dengan nilai produk yang dijual,” ujar Sumarno, seusai menutup kegiatan bersama Bupati Banyumas Achmad Husein di lokasi kegiatan.
Menurutnya, nilai itu masih lumayan mengingat ini bukan pameran mebel dan sebagainya. Sebab jika pameran mebel secara transaksi saja sudah bisa mencapai puluhan juta rupiah. Sedangkan di KUKM, sekali transaksi masyarakat paling Rp10.000, sampai Rp100.000.
“Alhamdulillah sudah lumayan, dan ini antusiasnya luar biasa. Pengunjungnya juga banyak. Mudah-mudahan ini bisa mengakselerasi teman UMKM,” tuturnya.
Dia menuturkan, program KUKM merupakan rangkaian dari program Pemprov Jateng, yaitu masing-masing OPD melakukan program desa dampingan. Jadi, OPD sudah mendampingi dan membantu UMKM di desa dampingan. Mulai dari membuat produk, dan sebagainya.
Momen itu, lanjunya, juga jadi ajang mempertemukan produk dengan user, atau dengan konsumennya. Pihaknya juga ikut membantu memasarkan produk UMKM.
“Nanti kalau mereka sudah dipertemukan di sini, otomatis penjualan akan berjalan dengan sendirinya. Kita masih punya PR, bagimana kita membantu teman UMKM bisa berjualan di marketplace. Karena memang butuh admin, sehingga butuh pelatihan,” ujarnya.
Pihaknya juga mengingatkan UMKM untuk bisa mengikuti era sekarang, yaitu pembelian tidak hanya pakai uang, tapi bisa melalui berbagai cara, seperti QRIS dan transfer ke rekening bank.
Sementara itu, Bupati Banyumas Achmad Husein menambahkan, adanya kegiatan dari Pemprov Jateng ini membuat perputaran ekonomi di wilayahnya naik.
Indikasinya, tingkat hunian hotel meningkat, pariwisata, UMKM, dan lainnya. Hal itu memperlihatkan, kegiatan KUKM sangat bermanfaat.
“Meski ini program dari pemerintah provinsi, tapi kabupaten mendapatkan manfaat. Namanya program cerdas menurut saya,” tuturnya.
