Alpukat Kalibening Mampu Tembus Pasar Ekspor

UNGARAN[Berlianmedia] – Buah alpukat dari Dusun Kalibening Desa Kebondalem, Jambu, Kabupaten Semarang kian menjadi primadona para penggemar buah dan segera tembus pasar mancanegara.

Sebelumnya, komoditas alpukat ini hanya digemari penggemar di dalam negeri. Saat ini, ternyata alpukat dari Kalibening telah diminati konsumen mancanegara.

Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengungkapkan banyak yang mengharapkan komoditas ini dapat dikirim ke luar negeri. Pihaknya berharap ekspor alpukat segera terealisasi.

“Beberapa waktu lalu ada kunjungan rombongan dari Nigeria yang menginginkan ada eksport ke sana. Kita berharap dapat segera direalisasikan,” kata Ngesti usai meresmikan tugu Alpukat di Dusun Kelibening, Selasa (9/8).

Menurut Ngesti, buah alpukat Kalibening telah mendapat sertifikasi jenis buah lokal unggulan dari Kementerian Pertanian RI.

Adanya sertifikasi tersebut menjadikan pasar bibit dan buah alpukat Kalibening sangat menjanjikan. Tentunya memberikan keuntungan besar bagi para petani.

Pada tahun 2022, lanjutnya, Pemkab Semarang akan membangun demplot budidaya alpukat di Bandungan. Rencananya ada lahan seluas sekitar 17 hektar yang akan jadi tempat budidaya.

“Saya berharap 2.500 bibit alpukat unggul dari Kalibening dapat dibudidayakan di Bandungan,” terang dia.

Pada bagian lain, Kepala Dinas Pertanian Wigati Sunu memastikan akan memfasilitasi pemasaran bibit dan buah alpukat Kalibening lewat katalog elektronik Dinas Pertanian.

Selainjutnya juga ditawarkan di situs belanja langung toko online Jawa Tengah atau e-BlangkonJateng. Penggunaan teknologi internet itu diyakini mampu menciptakan pasar ekspor.

“Sertifikasi bibit lokal unggulan dari Kementan itu bisa mendukung posisi tawar alpukat Kalibening di pasar hortikultura nasional bahkan internasional,” terang dia.

Sementara itu, Ketua kelompok tani alpukat “Ngudi Rahayu” Dusun Kalibening, Tukimin (47) menjelaskan anggotanya mengusahakan alpukat di lahan seluas kurang lebih 50 hektar.

Sebagian besar anggotanya rata-rata memiliki 50 pohon. Selain buah matang yang berdaging tebal dan legit, pihaknya juga menyediakan bibit alpukat.

“Kami bisa menjual 50 ribu bibit alpukat setiap tahun. Pemasarannya tersebar ke Medan, Bali. Aceh dan daerah lainnya,” ujarnya.

Untuk diketahui, Bupati Semarang Ngesti Nugraha telah meresmikan tugu sebagai penanda Kalibening sebagai kampung alpukat itu ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti oleh Bupati. (at)

 

Mari Berbagi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *