Ratusan Siswa SMPN 30 Semarang Antusias Ikuti Pelatihan Membatik di UMKM Johar Selatan Baru

SEMARANG[Berlianmedia] –   Ratusan pelajar SMP Negeri 30 Kota Semarang mengikuti pelatihan membatik yang digelar oleh Lembaga Keterampilan dan Pelatihan (LKP) Johar Selatan Baru, bekerja sama dengan Pemerintah Kota Semarang.

Kegiatan yang berlangsung di lantai 3 UMKM Johar Selatan Baru, kawasan Kauman, pada Selasa (4/11), diikuti sebanyak 244 siswa kelas VII (7A–7H) dengan penuh antusias.

Pelatihan bertema Ecoponding dan Pelestarian Budaya Batik ini diselenggarakan sebagai upaya memperkenalkan keterampilan tradisional kepada generasi muda sekaligus menanamkan nilai kecintaan terhadap warisan budaya bangsa.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan Kota Semarang, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang, DPD Gerakan Rakyat Anti Madat (GERAM) Jawa Tengah, serta Pokdarkamtibmas Jateng.

Sebelum sesi membatik dimulai, peserta mendapatkan pembekalan dari Ketua DPD GERAM Jateng Hafid Sungkar, serta Sekretaris Pokdarkamtibmas Jateng Ari Wibowo didampingi Yayik, yang menyampaikan materi tentang bahaya narkoba bagi pelajar dan pentingnya menjaga keamanan serta ketertiban di lingkungan sekolah.

Waka Non Akademik SMPN 30 Semarang, Munjani, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.

“Sebanyak 244 siswa kami mendapat pengalaman pertama dalam belajar membatik. Ini menjadi momen berharga sekaligus pembelajaran karakter yang sangat baik. Kami berterima kasih kepada LKP Johar Selatan Baru, DPD GERAM Jateng, dan Pokdarkamtibmas Jateng atas kolaborasinya,” ujar Munjani.

Sementara itu, Ketua LKP Johar Selatan Baru Sholekhati, yang akrab disapa Aik, menjelaskan bahwa pelatihan ini mengajarkan proses membatik mulai dari cara memegang canting yang benar, menorehkan malam, hingga posisi tubuh yang tepat saat mencanting.

“Kami ajarkan dari dasar agar anak-anak memahami teknik yang benar. Kalau awalnya benar, proses berikutnya juga akan benar. Fokus dan konsentrasi penting agar hasil batik yang dibuat maksimal,” terang Aik.

Ia menambahkan, karya batik hasil latihan nantinya boleh dibawa pulang oleh para peserta.

“Batik itu mahal karena prosesnya yang luar biasa. Karena itu, buatlah hasil terbaik, secantik mungkin, dan nikmati prosesnya dengan gembira,” pesannya.

Kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan minat pelajar terhadap seni batik serta menanamkan kebanggaan terhadap produk budaya lokal yang menjadi identitas bangsa Indonesia.

Mari Berbagi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *