Ratusan Pelajar Kristen di Kudus Dikumpulkan dalam Ibadah Never Ending Worship
KUDUS [Berlianmedia]– Ratusan pelajar Kristen dari berbagai SMA dan SMK se-Kabupaten Kudus, berkumpul dalam ibadah Never Ending Worship Season 2 bertema “Through the Oceans” yang digelar Forum Kerohanian Kristen (FKK), di lapangan indoor SMAN 1 Mejobo Kudus.
Lebih dari sekadar ibadah rohani, yang pertama kali digelar di sekolah dan diikuti berbagai kalangan pelajar secara serentak, kegiatan ini menjadi ruang belajar kebersamaan dan toleransi lintas agama bagi generasi muda.
Acara yang dihadiri lebih dari 250 siswa, mahasiswa, hingga guru agama Kristen dari berbagai sekolah, berlangsung khidmat sekaligus meriah. Mereka berdoa, bernyanyi dan berbagi sukacita.
Namun di balik itu semua, terselip makna mendalam tentang bagaimana perbedaan, dapat dirangkai menjadi kekuatan bersama.
Ketua MGMP Pendidikan Agama Kristen Kabupaten Kudus, Adrian Yulistyo menegaskan, bahwa keberhasilan acara tidak hanya ditentukan oleh partisipasi pelajar Kristen saja. Banyak pihak dari latar belakang agama berbeda ikut membantu kelancaran kegiatan.
“Ini pelajaran toleransi yang nyata. Anak-anak belajar bahwa keberagaman bukan penghalang, justru menjadi kekuatan. Saat kegiatan keagamaan Islam, non-Kristen juga saling membantu. Begitu juga sebaliknya, mereka mendukung penuh acara seperti ini. Inilah wajah Bhinneka Tunggal Ika yang harus terus diwariskan kepada generasi muda,” ujarnya pada Senin (26/8) malam.
Pembina FKK Kudus, Kornelis menambahkan, bahwa tujuan kegiatan ini adalah membentuk pelajar Kristen yang tidak hanya kuat dalam iman, tetapi juga mampu hidup berdampingan dengan siapa pun.
“Kami ingin anak-anak punya komunitas yang positif, aktif dan bisa saling menghargai. Dengan menggelar acara di sekolah, kami ingin menegaskan identitas mereka sebagai pelajar yang bagian dari masyarakat luas, bukan eksklusif,” terangnya.
Dari lapangan SMAN 1 Mejobo Kudus, ratusan pelajar dari berbagai sekolah ini diharapkan pulang membawa pesan, perbedaan adalah anugerah yang membuat mereka semakin kuat bersama.
Suasana penuh sukacita dirasakan para peserta. Salah satunya, Cathrine Florencia Wijono, siswi kelas XII SMK RUS Kudus, mengaku senang bisa berjumpa dengan teman-teman dari sekolah lain.
“Selain makin dekat dengan Tuhan, saya juga jadi punya banyak teman baru. Ternyata meskipun beda sekolah, bahkan beda agama, kita bisa sama-sama membantu dan mendukung. Harapannya kegiatan seperti ini bisa terus diadakan,” ungkapnya.
Acara ditutup dengan doa bersama, meninggalkan kesan bahwa ibadah bukan hanya soal hubungan dengan Tuhan, tetapi juga soal bagaimana manusia membangun persaudaraan.








