Membedah Perbedaan TKA, UN, dan AN: Format, Tujuan, dan Implikasinya bagi Dunia Pendidikan

SEMARANG [Berlianmedia] – Dunia pendidikan Indonesia mengalami berbagai transformasi dalam sistem evaluasi pembelajaran. Dari Ujian Nasional (UN) yang telah lama menjadi tolok ukur kelulusan, kini hadir bentuk-bentuk penilaian baru seperti Tes Kemampuan Akademik (TKA) dan Asesmen Nasional (AN). Ketiga jenis evaluasi ini memiliki perbedaan mendasar baik dari sisi tujuan, bentuk soal, hingga dampaknya terhadap siswa dan institusi pendidikan.

1. Ujian Nasional (UN): Penilaian Akhir yang Bersifat Sentralistik
UN dulunya merupakan evaluasi berskala nasional yang menjadi penentu kelulusan siswa. Soal bersifat standar dan disusun oleh pemerintah pusat. Fokus UN lebih kepada penguasaan konten mata pelajaran seperti Matematika, Bahasa Indonesia, dan IPA/IPS. Namun, banyak dikritik karena lebih mendorong hafalan daripada pemahaman. Sejak 2020, UN resmi dihapus dan digantikan oleh sistem asesmen yang lebih holistik.

2. Tes Kemampuan Akademik (TKA): Seleksi Masuk Perguruan Tinggi
TKA merupakan bagian dari Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam proses seleksi masuk perguruan tinggi melalui jalur SBMPTN. Tes ini menilai pemahaman mendalam siswa terhadap bidang akademik tertentu (Saintek atau Soshum) yang relevan dengan program studi yang dipilih. Soal TKA bersifat analitis dan aplikatif, menuntut siswa berpikir kritis dan memahami konsep, bukan sekadar menghafal rumus.

3. Asesmen Nasional (AN): Evaluasi Mutu Sekolah, Bukan Individu
AN merupakan inovasi baru dari Kemendikbudristek untuk mengukur kualitas pendidikan di satuan pendidikan, bukan individu siswa. AN terdiri dari tiga komponen utama: Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. AKM menguji literasi membaca dan numerasi, sementara dua lainnya menilai aspek non-kognitif. Hasil AN digunakan sebagai basis perbaikan mutu pendidikan, tanpa konsekuensi langsung terhadap kelulusan siswa.

Perbedaan Tujuan dan Pendekatan
Ketiganya memiliki peran dan orientasi yang berbeda:

UN menilai hasil akhir belajar siswa secara massal dan menentukan kelulusan.

TKA menilai kesiapan akademik calon mahasiswa untuk jenjang pendidikan tinggi.

AN bertujuan mendiagnosis kekuatan dan kelemahan sistem pendidikan secara menyeluruh.

Perubahan sistem evaluasi pendidikan mencerminkan pergeseran paradigma dari penilaian berbasis hasil ke penilaian berbasis proses dan kualitas. TKA, UN, dan AN adalah potret dari dinamika kebijakan pendidikan yang terus beradaptasi untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter kuat dan siap menghadapi tantangan abad ke-21.(M.Taufiq)

Mari Berbagi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *