Masjid Al Muhajirin Palebon Semarang Siap Launching Pusat Kuliner Malam Besok Kamis, Siap Hibur Pengunjung dengan Nasam Gambus

SEMARANG [Berlianmedia]- Masjid Al Muhajirin yang berlokasi di Jl. Kauman Raya No. 10, Palebon, Pedurungan, Kota Semarang bersiap melaunching pusat kuliner malam di halaman masjid setempat.

Launching kuliner untuk pelaku UMKM berbasis masjid tersebut, dijadwalkan besok hari Kamis (11/9) malam. 1 September lalu juga baru saja melaunching masjid buka 24 jam non stop, dengan menyediakan kasur, minuman teh, kopi secara gratis untuk para musafir.

“Launching pusat kuliner malam kita laksanakan besok Kamis malam Jum’at (Jum’at malam), warga Palebon dan sekitarnya silahkan hadir untuk meramaikan launching pusat kuliner malam, akan kita hibur Nasam Gambus,” ucap Ketua Takmir Al Muhajirin Palebon, Susilo kepada awak media, Rabu (10/9).

Susilo membeberkan, hingga detik ini sudah ada sekitar 15 pelaku UMKM yang telah terdaftar. Mereka merupakan jamaah Masjid Al Muhajirin.

“Dengan hadirnya UMKM di halaman masjid Al Muhajirin ini, masjid bisa makmur dan jamaahnya juga ikut dimakmurkan, karena perekonomian jalan. Jadi bisa turut mengentaskan kemiskinan,” ungkapnya

Menurut Susilo, masjid mestinya tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah mahdhah saja atau untuk salat saja, namun masjid bisa menjadi pusat ekonomi, pusat dakwah dan pendidikan. Tagline memakmurkan dan dimakmurkan masjid, masjid berdaya masyarakat sejahtera benar-benar bisa terwujud.

“Fokusnya tidak hanya berfikir beton dan besi saja, namun fokus pada fungsi dan kontribusi. Pembangunan insfrastruktur perlu (penting), namun lebih penting adalah memakmurkan masjid. Pusat kuliner malam inilah bagian ikhtiar untuk memakmurkan masjid,” urainya

Susilo menambahkan, di halaman Masjid ini tiap pagi juga digelar pasar pagi (pasar tiban), sedikitnya ada 48 pedagang (pelaku UMKM) yang berjualan disini, ada yang berjualan sayur, buah, daging, ayam, jajanan dan lain sebagainya. Mereka tidak hanya warga Palebon, namun ada juga yang dari luar.

“Para pedagang ini kita mintai retribusi dari 3000-5000, yang tempat biasa 3000 dan yang VIP (Bawah pohon) 5000. Diluar retribusi, mereka yang dagangannya laris juga dengan sukarela berinfaq. Total pendapatan retribusi, parkir dari pasar pagi tiap bulan rata-rata dapat 14 sampai 15 juta,” terang Susilo

Masih menurut Susilo, dari uang yang diperoleh tersebut dipergunakan untuk menunjang kegiatan dakwah Masjid, termasuk untuk menyantuni dhuafa, yatim piatu bagi jamaah sekitar masjid.

“Tiap bulan rata-rata kita menyantuni sedikitnya 42 KK. Mereka terdiri dari fakir miskin, yatim piatu dan marbot masjid,” pungkasnya.

Mari Berbagi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *