Heboh! Pria Paruh Baya Ditemukan Meninggal di Parit Samping Pasar Lanang Ambarawa
KABUPATEN SEMARANG [Berlianmedia]- Suasana Pasar Lanang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang mendadak heboh, setelah ditemukan seorang pria paruh baya dalam kondisi tidak bernyawa di dalam parit yang berada tepat di sisi pasar tersebut, Selasa pagi (15/4).
Penemuan mayat tersebut terjadi sekitar pukul 06.30 WIB, saat aktivitas pasar mulai ramai. Korban pertama kali ditemukan oleh Galang (28), seorang pegawai Museum Kereta Api Ambarawa, yang tengah melakukan pengecekan jalur rel kereta api di sekitar lokasi. Ia dikejutkan dengan sosok pria yang tertelungkup di dalam parit.
Pihak Polsek Ambarawa Polres Semarang yang menerima laporan dari masyarakat, segera menuju lokasi kejadian.
“Kejadian sudah dalam penanganan Polsek Ambarawa. Korban ditemukan oleh pegawai museum saat melakukan pengecekan rutin,” ungkap Kapolres Semarang, AKBP Ratna Quratul Ainy, S.I.K., M.Si, dalam keterangan resminya.
Kapolsek Ambarawa, AKP Ririh Widiastuti, S.H., M.H., yang turut berada di lokasi bersama tim menjelaskan, bahwa korban diketahui bernama V. Andang (52), warga Kelurahan Temenggungan, yang lokasinya berada tepat di depan Pasar Lanang. Korban sehari-hari bekerja serabutan dan kerap menjadi juru parkir di area pasar.
Berdasarkan keterangan warga dan perangkat lingkungan setempat, korban terakhir kali terlihat pada Senin malam (14/4) sekitar pukul 22.00 WIB, diketahui berjalan menuju area pasar.
“Korban terlihat oleh warga yang sedang menonton pertandingan sepak bola timnas Indonesia, di sekitar lingkungan RT 03 Temenggungan,” jelas AKP Ririh.
Hasil pemeriksaan awal oleh dr. Qorik Istiqomah menyebutkan, bahwa korban telah meninggal lebih dari empat jam sebelum ditemukan. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban.
Polisi kemudian menghubungi keluarga korban. Dari keterangan yang diberikan, diketahui bahwa korban sempat mengeluhkan kondisi tubuhnya yang kurang sehat selama lima hari terakhir.
“Sudah kurang lebih lima hari ini, adik saya mengeluh tidak enak badan,” ujar A. Wendrastuti (55), kakak korban.
Diduga kuat, korban terjatuh ke dalam parit karena kondisi fisik yang lemah saat melintas di sekitar lokasi. Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi dan telah menandatangani surat pernyataan resmi. Jenazah kemudian diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.