Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar Terima Bintang Mahaputra Utama dari Presiden Prabowo
JAKARTA [Berlianmedia] — Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar menerima penghargaan Bintang Mahaputra Utama dari Presiden Prabowo Subianto. Penganugerahan dilakukan langsung di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (25/8).
Kiai Miftach, sapaan akrabnya, dinilai berjasa besar melalui peranannya sebagai pimpinan tertinggi ormas Islam terbesar di Indonesia, khususnya dalam bidang keagamaan dan kebangsaan.
“Beliau berjasa luar biasa dalam bidang keagamaan dan kebangsaan melalui kepemimpinan sebagai Rais Aam PBNU,” ujar pemandu acara saat prosesi penyerahan penghargaan.
Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya, Jawa Timur itu juga dikenal konsisten memperkuat Islam yang moderat.
“Memperkuat peran Islam rahmatan lil alamin mendorong moderasi beragama,” lanjut pemandu acara.
Selain KH Miftachul Akhyar, Wakil Rais Aam PBNU KH Anwar Iskandar juga menerima penghargaan Bintang Mahaputra Pratama atas jasa-jasanya dalam bidang dakwah, pendidikan, dan kebangsaan. Kiai yang juga Ketua Umum MUI itu dinilai aktif membina umat melalui pendidikan agama, serta mendorong penguatan moderasi beragama dan nilai-nilai kebangsaan.
Penghargaan juga diberikan kepada sejumlah tokoh NU lainnya:
1. KH Miftachul Akhyar
2. KH Anwar Iskandar
3. Saifullah Yusuf
4. KH Asep Saefuddin Chalim
5. KH Abdul Ghofur
6. KH Muhammad Makshum
7. Juri Ardiantoro
8. Ainun Najib
Selain itu, penghargaan diberikan pula kepada tiga ulama yang telah wafat, yang diterima oleh ahli warisnya:
1. KH Yusuf Hasyim – diterima KH Irfan Yusuf
2. KH Maimoen Zubair – diterima KH Idror Maimoen
3. KH Abdullah Abbas – diterima KH Mustahdi Abdullah Abbas
KH Mustahdi, putra KH Abdullah Abbas, menyampaikan rasa syukur dan penghargaan atas anugerah tersebut.
“Ini bukan hanya penghargaan untuk almarhum ayah kami, tetapi juga untuk pesantren, dunia pendidikan Islam, dan bangsa secara umum. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa pendahulunya,” ucapnya.
Presiden Prabowo dalam sambutannya menegaskan bahwa penghargaan ini adalah bentuk apresiasi negara atas pengabdian para tokoh bangsa.
“Atas nama negara dan bangsa, saya ucapkan terima kasih atas jasa-jasa pengabdian saudara sekalian. Semoga jasa-jasa itu terus menjadi warisan berharga bagi generasi penerus,” ujarnya.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menambahkan, pemberian tanda kehormatan ini merupakan upaya negara membudayakan tradisi menghormati putra-putri terbaik bangsa yang telah mengabdi melampaui panggilan tugas.
Tanda kehormatan sendiri adalah penghargaan negara yang diberikan Presiden kepada seseorang, kesatuan, institusi pemerintah, atau organisasi atas darmabakti dan kesetiaan terhadap bangsa dan negara.