REMBANG [Berlianmedia] – Hujan turun sejak pukul 13.00 yang melanda wilayah Rembang. Hujan yang turun memang cukup lebat yang sebelumnya didahului dengan angin kencang.
Utamanya untuk daerah Rembang timur hujan mengakibatkan beberapa desa terendam air. Informasi yang diterima antara lain kecamatan sedan Gandrirojo,kecamatan Kragan desa Narukan, Pangkalan Sluke, Desa Bedog Lasem desa, Tulung Sarang. tetapi yang paling parah berada di desa Gandrirojo kecamatan Sedan dimana ketinggian mencapai 1 meter.
Pantauan media banyak warga yang mulai berkemas kemas dan mengamankan barang barang berharga untuk diamankan kedaerah yang lebih tinggi. Air yang turun dari selatan memang cukup deras dan sungai sungai sudah mengalami pendangkalan.
Selain merendam rumah penduduk air ini juga meluap ke jalan jalan Pantura dan jalan besar kabupaten. Bahkan ada laporan pohon tumbang di jalan Pantura yang membuat jalan macet.
Dikutip dari medsos tentang banyaknya daerah banjir karena beberapa kawasan hutan banyak di garap dan juga maraknya tambang tambang liar yang semakin menjamur tanpa memperdulikan alam sekitarnya.
Sekarang warga yang kebanjiran menunggu reaksi pemerintah dalam menangani banjir yang melanda wilayah Rembang Timur. Langkah nyata apa yang dilakukan dalam jangka pendeknya apa ? dan jangka panjang gimana?
Sejak rusaknya alam dan maraknya tambang ilegal sekarang bila hujan lebat turun beberapa jam Rembang akan kebanjiran utamanya wilayah timur ,wilayah selatan sumber dan sekitarnya juga terendam air.
Beberapa Lembaga swadaya masyarakat (LSM) lingkungan dan Pegiat lingkungan yang juga turut bersuara lewat medsos, sudah saatnya kita mengembalikan alam kepada peruntukannya bukan malah merusak.
Bintang warga Binangun yang rumahnya kebanjiran berucap seandainya kita punya pemimpin seperti Gubernur Jawa Barat pasti rakyatnya akan senang karena begitu diperhatikan. mulai dari orang orang gak punya rumah hingga kondisi lingkungan tak liput dari perhatiannya,”ujar dia.(Sigit)
