Dekranasda Jateng UMKM Expo Bikin “Nagih”

MAKASSAR[Berlianmedia] – Ikut Dekranasda Jateng UMKM Expo 2022 di Makassar, membuat sejumlah UMKM ketagihan. Pasalnya, pameran itu membuat produk mereka semakin dikenal dan mampu nenciptakan transaksi yang menggembirakan.

Syahrial Aman misalnya. Owner Syams Indonesian Handicraft dari Juwana, Kabupaten Pati ini, tak menduga, keikutsertaan pada pameran yang diselenggarakan di Phinisi Point Mall Makassar tersebut, bakal mendongkrak penjualan produknya. Bahkan, dia memanfaatkannya untuk membuka jejaring seluas-luasnya.

Syahrial menuturkan, keberuntungannya dimulai saat bussiness matching yang digelar sebelum pameran dibuka. Sejumlah buyer mulai melirik produk tas dari limbah plastik kresek.

“Begitu dibuka, tas saya langsung laku. Saya bawa tiga karung, langsung habis. Sampai saya kirim lagi barang dari Pati,” ujarnya, Minggu (23/10).

Dia menambahkan, tak hanya penjualan langsung, namun justru memanfaatkan momen itu untuk mencari reseller dan agent. Usahanya berhasil, banyak yang menginginkan menjadi reseller, bahkan ada desainer fesyen yang memesan khusus tasnya dalam jumlah banyak.

Dia tak menyangka, tas berbahan limbah itu banyak diminati konsumen di Makassar, mengingat harga tasnya cukup terjangkau, hanya Rp50.000 sampai Rp250.000, tergantung model.

Peningkatan penjualan tersebut membuat startup yang baru memulai usaha pada 2019 itu bersemangat. Terlebih, untuk memproduksi tas, dia menggerakkan ratusan perempuan di lima kecamatan, meliputi Jaken, Pucakwangi, Winong, Jakenan, dan Trangkil, yang notabene sulit untuk mencari kerja. Adapula perajinnya yang difabel.

“Semoga event seperti Dekranasda Jateng UMKM Expo ini, terus digelar, dengan melibatkan para UMKM. Ya, ini bikin ingin ikut lagi. Ya, pastinya kalau cuan bikin nagih,” tutur Syahrial.

Senada Arsyad, owner Zem Silver, asal Demak menuturkan meski tahun lalu dia mengikuti event serupa di Palembang, hasil penjualannya tidak seperti Makasar yang lebih baik.

“Hari pertama, pembeli terus berdatangan. Saya tidak bisa duduk dari pagi sampai sore, kaki saya serasa bengkak,” ujarnya.

Arsyad memiliki kiat tersendiri agar produknya disukai warga Makassar. Dia mempelajari betul selera masyarakat di wilayah itu, sehingga produk yang dibawa disesuaikan dengan selera pasar.

“Saya bawa produk dengan banyak variasi, dari harga murah sampai mahal, yakni harga Rp50 ribu sampai Rp3 juta. Saya dapat customer menetap dan customer baru. Semoga ke depan saya diajak lagi,” tuturnya.

Mari Berbagi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *