Peran Ormas Menciptakan Suasana Kondusif Selama Masa Pilkada
SEMARANG[Berlianmedia] – Kesbangpol Kota Semarang bersama FKSB, KPU dan Bawaslu Kota Semarang menggelar Forum Grup Diskusi (FGD) yang dikemas dalam diskusi panel dengan menghadirkan Ormas Muslimat Nahdatul Ulama (NU) sebanyak 130 peserta.
Kegiatan ini menghadirkan tiga Nara sumber yaitu Komisioner KPU Semarang, Muhammad Arief Agung Nugroho Ketua Bawaslu Kota Semarang, Arief Rahman, Akademisi UIN Wali Songo, Dr Sri Prihatiningtyas,M.Pd.
FGD ini bertujuan untuk mengedukasi dan memperkuat komitmen organisasi masyarakat dalam mendukung kesuksesan Pilkada 2024. Dengan mengusung tema “Peran Strategis dan Komitmen Ormas dalam Menyukseskan Pilkada 2024,” yang berlangsung di Aula PCNU jalan Puspogiwang I/47 Kota Semarang, Rabu (13/11).
FGD diharapkan dapat menjadi wadah diskusi strategis, memperkuat sinergi antara lembaga terkait, serta memberikan pemahaman tentang kontribusi ormas dalam pelaksanaan Pilkada yang aman, adil, dan demokratis.
Dengan menggandeng FKSB, KPU, dan Bawaslu, Kesbangpol Semarang ingin memastikan bahwa ormas dapat menjadi penggerak utama dalam menjaga integritas dan netralitas pemilu. Diskusi dalam forum ini juga menyoroti strategi untuk mencegah dan mengatasi potensi konflik atau perpecahan yang mungkin timbul selama proses Pilkada, terutama di tengah perbedaan pandangan dan preferensi politik di masyarakat.
Ketua Bawaslu Kota Semarang, Arie Rahman SH menekankan pentingnya keterlibatan aktif ormas untuk menjaga integritas proses demokrasi.
Arief menyatakan bahwa ormas memiliki posisi krusial dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, memantau pelaksanaan pemilu, dan memastikan jalannya proses pemilu yang transparan, jujur, serta bebas dari pelanggaran.
Selain itu, Arief mengapresiasi komitmen ormas untuk bersinergi dengan Bawaslu dalam rangka memperkuat pengawasan partisipatif demi tercapainya Pilkada yang sukses dan berkualitas.
Arief Rahman juga menyoroti bahwa peran ormas sangat penting dalam menciptakan suasana yang kondusif selama masa Pilkada. Menurutnya, ormas bisa menjadi jembatan antara Bawaslu dan masyarakat dalam menyampaikan informasi yang akurat terkait tahapan Pilkada serta hak dan kewajiban pemilih.
Selain itu, dengan kehadiran ormas dalam pengawasan, diharapkan potensi konflik dan ketegangan dapat diminimalkan karena mereka turut membantu menjaga stabilitas dan keamanan dalam setiap proses pemilihan.
Lebih lanjut, Arief mengungkapkan bahwa Bawaslu Kota Semarang akan terus membuka peluang kerjasama dengan berbagai ormas untuk memberikan pelatihan dan sosialisasi terkait aturan serta mekanisme pemilu. Ia percaya bahwa ormas yang terlatih akan semakin efektif dalam menjalankan pengawasan independen, khususnya dalam mencegah praktik-praktik yang merusak integritas Pilkada seperti politik uang dan kampanye hitam. “Komitmen dan sinergi ini akan menjadi fondasi kuat bagi suksesnya Pilkada 2024 yang bermartabat dan berkualitas,” ujarnya.
Sementara itu Komisioner KPU Kota Semarang M. Arief Agung Nugroho menekankan beberapa tugas dan peran penting KPU Semarang dalam menyelenggarakan Pilkada 2024.
Menurutnya, KPU bertanggung jawab untuk memastikan seluruh tahapan pemilihan berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku, mulai dari persiapan logistik hingga rekapitulasi suara. Salah satu fokus utamanya adalah menjamin transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proses, sehingga kepercayaan publik terhadap hasil pemilihan dapat terjaga.
Selain itu, Arief Agung juga menyoroti pentingnya edukasi pemilih sebagai bagian dari tugas KPU. Ia mengungkapkan bahwa KPU Semarang berkomitmen untuk melibatkan berbagai elemen masyarakat dalam sosialisasi Pilkada, baik melalui kampanye tatap muka maupun pemanfaatan media digital.
Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai hak pilih dan dampak dari setiap keputusan pemilihan, diharapkan partisipasi pemilih dapat meningkat dan kualitas demokrasi semakin baik,”ujar Agung
Pada kesempatan sama Akademisi UIN Wali Songo Kota Semarang, Dr Sri Prihatiningtyas,M.Pd menyoroti peran strategis organisasi masyarakat (ormas) dalam menyukseskan Pilkada 2024. Menurutnya, ormas memiliki potensi besar untuk membantu menjaga jalannya proses demokrasi yang sehat dan kondusif.
Ia menjelaskan bahwa dengan pendekatan langsung kepada masyarakat, ormas dapat berperan aktif dalam memberikan edukasi politik, khususnya terkait pentingnya partisipasi pemilih dan pemahaman akan pemilu yang jujur dan adil.
Hal ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas partisipasi masyarakat serta mencegah penyebaran disinformasi yang kerap muncul selama periode pemilihan.
Sri Prihatiningtyas juga menekankan bahwa ormas bisa menjadi pengawas partisipatif yang efektif dalam mengawasi berbagai tahapan Pilkada. Dengan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika lokal, ormas diharapkan dapat mendeteksi dini potensi pelanggaran atau konflik yang mungkin terjadi, serta mengedukasi masyarakat untuk tidak terlibat dalam praktik-praktik yang melanggar hukum, seperti politik uang.
“Keterlibatan ormas akan menjadi elemen penting dalam memastikan bahwa Pilkada 2024 dapat berjalan sesuai prinsip demokrasi yang sehat dan berintegritas,” ujarnya.