Meski Sudah Ada Survei Namun Peluang Dua Paslon Wali Kota Semarang Masih Dinamis
SEMARANG [Berlianmedia]- Meskipun sudah ada berbagai survei yang muncul, namun peluang kedua pasangan calon wali kota Semarang masih sangat dinamis. Paslon nomor urut 1, Agustina Wilujeng P-Iswar Aminuddin, dan paslon nomor urut 2, Yoyok Sukawi-Joko Santoso, masih dalam posisi yang belum bisa dipastikan.
Hal itu diungkapkan pengamat politik dari Universitas Diponegoro Semarang, Abdul Wahid kepada Wartawan di Semarang, Minggu (29/9).
Menurutnya, hasil survei saat ini belum bisa dijadikan patokan karena situasi masih sangat dinamis dan banyak variabel yang dapat mempengaruhi.
“Periode 1,5 bulan ke depan akan sangat menentukan. Saat ini, meskipun banyak survei, tetapi situasinya masih dinamis. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi, termasuk dinamika politik nasional,” ujar Abdul Wahid.
BACA JUGA : SMP Negeri 41 Kota Semarang Banyak Menyimpan Siswa Berprestasi Hingga Tingkat Nasional
Menanggapi dukungan dari mayoritas partai politik yang mengarah ke pasangan Yoyok-Joko, Abdul Wahid menyebut bahwa meski hal tersebut menjadi faktor pengaruh, tapi itu belum tentu menjadi jaminan kemenangan.
“Banyak juga di Pilkada Jawa Tengah, meskipun didukung partai mayoritas, tetap kalah. Ini bukan perkara mudah karena berbicara soal figur, dan tantangan besar bagi pasangan Yoyok-Joko adalah mengonsolidasi partai-partai yang mendukungnya,” jelasnya.
Abdul Wahid juga menyoroti pasangan Agustina-Iswarudin yang dinilai lebih mudah dalam mengonsolidasi internal PDIP.
“Ibu Agustina lebih mudah dalam hal ini, karena internal PDIP cukup solid dan terorganisir dengan baik. Saat ini, PDIP sudah bergerak masif dalam kampanye,” tambahnya.
Mengenai strategi kampanye PDIP, Abdul Wahid menilai, bahwa partai ini memiliki keunggulan dalam hal struktur organisasi dan militansi kader. Namun Ia mencatat, bahwa masalah hukum yang menimpa beberapa kader PDIP, yang terkait dengan pemanggilan oleh KPK, bisa menjadi catatan tersendiri dalam dinamika politik.
“Saya kira ini ada persoalan hukum dan dimensi politik yang bisa ditafsirkan. Saat ini, kedua pasangan calon masih dalam posisi yang relatif seimbang, karena masing-masing memiliki keunggulan, meski keunggulan tersebut belum terkonsolidasi dengan baik,” tutup Abdul Wahid.