Kabid SMP Dinas Pendidikan Istichomawati Berikan Panguatan Kepada Siswa Yang Keracunan Agar tidak Trauma.

REMBANG [Berlianmedia] – Buntut keracunan Masal di SMPN 1 Kragan Sampai Hari ini, masih tersisa 14 siswa yang dirawat di Puskesmas.

Ketika dikonfirmasi lewat Whassaap pukul 14.23 kepala Sekolah SMPN 1Kragan Dahlan Slamet menjelaskan bahwa sampai hari ini masih ada Siswa kami yang di rawat di puskesmas. Adapun mereka tersebar di Puskesmas Kragan 2 ada 6, Puskesmas, Kragan 1 ada 5, Puskesmas sarang 1 ada 2, Puskesmas sarang 2 ada 1.

Mulai hari ini Sekolah kami tidak menerima MBG sampai dengan batas waktu yang ditentukan.
Saat ini, SMPN 1 Kragan tidak menerima menu MBG. Ia mengaku mendapatkan pemberitahuan pemberhentian operasional SPPG sampai batas waktu yang belum ditentukan, Jadi mulai hari ini Kamis (25/9),ucapnya.

Namun Dahlan tetap berharap program MBG tetap bisa berlanjut setelah ada evaluasi dari Badan Gizi Nasional. Menurutnya program ini bagus tinggal nanti dievaluasi management biar kejadian ini tidak terulang lagi, paparnya.

Sementara itu Ketua Satgas MBG Kabupaten Rembang Muhammad Hanies Cholil Barro membenarkan jika SPPG yang mendistribusikan MBG di SMPN 1 Kragan kini berhenti operasional sementara, sambil menunggu evaluasi serta penyebab keracunan Masal yang terjadi kemarin,ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan lewat Kabid SMP Istichomawati kepada awak media menjelaskan Usai dapat Kabar kami langsung meluncur ke sekolah ketemu pak kepala sekolah dan beberapa guru. Dari kejadian diatas,
Ya ternyata memang ada banyak evaluasi yang harus kita lakukan agar kejadian ini tidak terulang lagi.

Dengan kejadian ini kami lakukan komunikasi dengan estetik dengan berbagai pihak untuk langkah selanjutnya. Ia juga menjelaskan perlunya kesepakatan antara sekolah dan SPPG nya untuk MBG.

Untuk MBG anak-anak SMP jam istirahat ke kedua 11.30 siang makanan yang disajikan masaknya jangan terlalu malam, karena daya tahan makan makanan itu layak dikonsumsi maksimal hanya 4 jam, jadi mungkin ini adalah salah satu cara menghindari agar makanan tetap fres dan siap untuk disantap.

Selanjutnya ia juga berpesan,” untuk tetap menjaga kebersihan sebelum makan ya cuci tangan ini juga hal kecil tapi perlu mendapatkan perhatian”.

Disamping itu jangan lupa berdoa sebelum makan, karena doa itu akan menjauhkan hal-hal yang tidak baik.

Kami juga memberikan masukkan ke SPPG untuk ada kesepakatan antara SPPG dengan sekolah atau penerima manfaat tentang jam pengantar makanya itu sesuai dan konsisten sesuai dengan tata waktu yang disepakati 11.30

Lanjut dia, kami juga berusaha untuk mengurai permasalahan yang menjadi penyebab keracunan, diantaranya memang mungkin terlalu pagi masaknya, bahan makanya juga harus higienis serta mengingatkan anak untuk cuci tangan, bebernya.

Ia juga memberikan penguatan kepada anak-anak yang trauma dengan mengalihkan dari MBG, dengan menanyai besok cita -citanya mau jadi apa?. Salah satu siswa Aulia menjawab “pingin jadi dokter” untuk menjadi dokter harus sehat makan yang banyak dan jangan suka bolos guraunya sambil terus menebar senyum bagi anak-anak yang dirawat. (Sigit).

Mari Berbagi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *