Inisiasi Pengolahan Sampah Organik Djarum Foundation Mampu Kurangi 30 Persen Timbunan Sampah
KUDUS [Berlianmedia]- Pengolahan sampah Organik yang diinisiasi oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF), mampu mengurangi timbunan sampah yang ada di wilayah Kabupaten Kudus hingga 30 persen.
Pengurangan timbunan sampah itu dilakukan melalui gerakan Kudus Apik Resik (Kudus Asik), dengan membangun Pusat Pengolahan Organik (PPO) pada tahun 2018 di Kudus, Jawa Tengah, sehingga melibatkan partisipasi masyarakat untuk menjalankan program memilah dan mengelola sampah.
Hal itu disampaikan Astrid Widasari, saat memaparkan proses pengolahan sampah organik di PPO di hadapan sejumlah Wartawan, Rabu (26/2).
“Ya dapat mengurangi timbunan sampah sekitar 30 persen. Produksi sampahnya ini sekitar 40-50 ton perhari, kemudian setelah diproses, dimasukkan ke proses fermentasi untuk bisa menjadi pupuk organik selama 6 bulan,” paparnya.
Awal pembangunan pusat pengolahan sampah organik, kata Astrid, dimulai dari keprihatinan terhadap banyaknya sampah organik sebesar 60 persen dari jumlah timbunan sampah di Kabupaten Kudus.
Kemudian mengandeng mitra dari industri dan masyarakat, untuk memilah dan menyetorkan sampah, sebagai materi kompos di Pusat Pengolahan Organik (PPO) dan hingga kini susah ada 370 mitra yang terlibat aktif.

Sedangkan sampah organik yang terkumpul, berasal dari sekolah, hotel, pasar-pasar tradisional, rumah makan dan tempat industri lain serta masyarakat yang mau terlibat dan peduli terhadap kebersihan lingkungan dari sampah di Kabupaten Kudus, dengan membentuk relawan Kudus Asik (Apik dan Resik) pada tahun 2022, agar semakin menguatkan konsep pengelolaan sampah.
Kemudian untuk semakin memasivkan gerakan Kudus Asik, digandenglah pihak pemerintah melalui Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kudus, sebagai bentuk sinergi dengan melalui sebuah kebijakan, agar tiap desa mampu menciptakan rencana aksi pengelolaan sampah secara mandiri.
“Untuk tenaga kerja pengelolaan sampah di PPO ini sekitar 20 an orang, dengan 9 armada untuk berkeliling menjemput sampah yang susah dipilih dan dipilah,” terangnya.
Hari Peduli Sampah
Untuk memperingati Hari Peduli Sampah Nasional, BLDF memberikan penghargaan dan apresiasi kepada 370 mitra pengelolaan sampah organik di Ruang Samanae Saman, Djarum Oasis Kretek Factory.
Sebagai informasi, Bakti Lingkungan Djarum Foundation memulai inisiasi penghijauan sejak tahun 1979 di Kota Kudus, Jawa Tengah.
Hingga saat ini BLDF melalui program Djarum Trees for Life, telah menanam lebih dari 2 juta pohon yang tersebar di berbagai kota di Indonesia, termasuk penanaman trembesi di sepanjang pantai utara (Pantura) Pulau Jawa, Pulau Lombok, Trans Jawa serta jalur Trans Sumatera.
Di samping itu, BLDF juga melakukan konservasi Mangrove, konservasi lereng Gunung Muria dan Perbukitan Patiayam, penanaman di situs-situs bersejarah Indonesia serta lahan-lahan kritis.
Caption : Secara simbolis Direktur Komunikasi Djarum Foundation, Mutiara Diah Asmara bersama Sekda Kabupaten Kudus, Revlisianto Subekti dan pendukung Kudus Asik memperagakan pilah sampah dalam Inagurasi Gerakan Digital Kudus Asik, Rabu (26/2). Foto : Absa