Wujudkan Kota Ramah Disabilitas, Hendi Luncurkan Kartu BRT Khusus
SEMARANG[Berlianmedia] – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berupaya terus melakukan peningkatan layanan publik di wilayahnya, agar dapat semakin menjadi nyaman.
Komitmen itu di antaranya mewujudkan Semarang sebagai kota yang ramah bagi penyandang disabilitas, dimana salah satunya dilakukan dengan meluncurkan kartu transaksi BRT Trans Semarang dengan huruf braille, di Hotel KHAS Semarang, Jumat (19/8).
Peluncuran kartu BRT Trans Semarang edisi khusus tersebut dihadiri oleh sejumlah komunitas penyandang disabilitas di Kota Semarang.
Walikoat mengatakan selain menggunakan huruf braille, kelebihan kartu itu bagi penyandang disabilitas juga terkait tarif khusus yang diberlakukan, sehingga program itu diharapkan juga dapat lebih meringankan kelompok disabilitas di Kota Semarang.
“Untuk tarif umum Trans Semarang saat ini Rp4.000 untuk transaksi tunai dan Rp3.500 untuk transaksi non tunai. Sedangkan untuk tarif khusus sebelumnya Rp1.000 untuk pelajar dan lansia. Nah mulai tahun lalu sudah kita tambah kategori untuk yang bisa mendapatkan tarif khusus tersebut, yaitu masyarakat dalam kelompok disabilitas,” ujar Hendi panggilan akrab Hendrar Prihadi itu.
Dia menambahkan kartu BRT Trans Semarang edisi khusus huruf braille dibagikan secara gratis dengan saldo Rp5.000 di dalamnya. Nantinya jika saldo tersebut telah digunakan, para pengguna kartu bisa langsung melakukan pengisian ulang di halte Hebat Trans Semarang.
Menurutnya, kartu BRT Trans Semarang tersebut bukan satu-satunya upaya dalam mewujudkan Semarang sebagai kota ramah disabilitas. Namun, pegawai BRT Trans Semarang yang bertugas juga telah dibekali dengan kemampuan berkomunikasi dengan bahasa isyarat.
Tidak hanya itu, lanjutnya, untuk infrastruktur shelter dan halte BRT Trans Semarang juga telah ditingkatkan untuk bisa dilalui oleh pengguna kursi roda.
Sementara itu, Kepala BLU Trans Semarang Hendrik Setiawan menuturkan kartu BRT dengan huruf braille yang diluncurkan di Kota Semarang merupakan yang pertama di Indonesia. Hal itu disebutkannya menjadi respon Trans Semarang atas arahan Wali Kota Semarang yang menginginkan adanya inovasi peningkatan layanan publik dari seluruh jajaran Pemerintah Kota Semarang, dalam mendorong Semarang menjadi kota yang lebih ramah pada kelompok disabilitas.
Selain itu, tutur Hendrik, kartu BRT Trans Semarang khusus penyandang disabilitas tersebut juga merupakan program keberlanjutan pasca ditetapkannya tarif khusus Rp1.000 bagi penyandang disabilitas.
“Sesuai Peraturan Wali Kota Semarang nomor 17 tahun 2021, tarif khusus untuk penyadang disabilitas sudah diberlakukan sejak setahun yang lalu. Bahkan kami merasa perlu untuk menguatkannya lagi dengan kartu khusus ini,” tutur Hendrik.
Sedangkan untuk masyarakat penyandang disabilitas yang belum memiliki kartu tersebut, bisa mendapatkannya di titik-titk keberangkatan masing – masing koridor BRT Trans Semarang, Kantor Kelurahan setempat, atau melalui Dinas Sosial Kota Semarang.
“Namun apabila tidak bisa mengambil di tempat yang sudah ditentukan, kami juga akan mengantarkan kartu tersebut ke rumah yang bersangkutan di wilayah Kota Semarang,” ujarnya.