Upaya Penetapan KH Sholeh Darat Sebagai Pahlawan Nasional Terus Dilakukan

SEMARANG [Berlianmedia] – KH Sholeh Darat, ulama besar asal Semarang, terus diperjuangkan agar mendapat gelar Pahlawan Nasional atas jasa-jasanya dalam perjuangan kemerdekaan melalui jalur dakwah dan pendidikan.

Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang menjadi salah satu pihak yang konsisten mengawal proses pengajuan tersebut. Ketua PCNU Kota Semarang, KH Anasom, menyampaikan bahwa untuk mengusulkan seseorang menjadi Pahlawan Nasional, terdapat sejumlah persyaratan ketat yang harus dipenuhi, termasuk kelengkapan naskah akademik dan bukti historis atas kiprah kepahlawanan.

“Saat ini kami sedang menyusun dokumen akademik yang memuat data faktual tentang Kiai Sholeh Darat. Salah satu syarat penting adalah menunjukkan sisi kepahlawanannya. Alhamdulillah, sudah banyak artikel dan literatur yang bisa mendukung itu,” ujar Kiai Anasom, doktor sejarah lulusan UGM.

Pada acara Kirab Haul ke-125 KH Sholeh Darat yang digelar di Lapangan Garnisun, Rabu (9/4), Kiai Anasom mengungkapkan bahwa sebagian besar dokumen dan syarat sudah hampir rampung. Jika seluruh kelengkapan dapat diselesaikan sebelum 13 April 2025, maka PCNU akan segera mengajukan ke pemerintah melalui jalur bertingkat—mulai dari Pemkot, Pemprov, hingga ke pemerintah pusat.

“Namun jika waktunya tidak memungkinkan tahun ini, kita akan ajukan tahun depan. Yang penting, naskah akademiknya disiapkan dengan baik agar bisa memenuhi syarat ketika diajukan,” tambahnya.

Salah satu bentuk perlawanan damai KH Sholeh Darat terhadap penjajahan adalah melalui fatwa yang melarang umat Islam mengenakan pakaian bergaya kolonial. Fatwa tersebut menyerukan agar umat tidak memakai dasi, jas, atau celana seperti yang dikenakan penjajah Belanda dan Inggris, sebagai simbol antikolonialisme.

Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin, yang hadir mewakili Wali Kota Agustina Wilujeng Pramestuti, juga menyampaikan komitmen Pemkot Semarang dalam mendukung upaya penetapan KH Sholeh Darat sebagai Pahlawan Nasional.

“Mengutip pidato Ir. Soekarno, ‘Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya’. Maka kami terus berupaya agar KH Sholeh Darat dapat menjadi salah satu pahlawan Indonesia,” ujar Iswar.

KH Sholeh Darat, atau Muhammad Sholeh bin Umar al-Samarani, merupakan mahaguru dari tokoh-tokoh besar bangsa seperti KH Hasyim Asy’ari (pendiri NU), KH Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah), dan R.A. Kartini. Peran intelektualnya sangat besar dalam membentuk pemikiran dan karakter para tokoh bangsa.

“Beliau bukan hanya milik satu golongan, tapi milik seluruh umat Islam Nusantara. Teladan dan ilmu beliau menjadi pegangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” lanjut Iswar.

Melalui momentum haul ini, para santri diharapkan terus meneladani perjuangan dan keilmuan KH Sholeh Darat: menjadi pribadi berilmu, berakhlak mulia, santun, toleran, dan memberi sumbangsih nyata bagi bangsa.

“Kita semua punya peran dan kontribusi masing-masing. Mari terus melanjutkan perjuangan yang telah dirintis oleh Kiai Sholeh Darat dengan semangat yang sama,” tutupnya.

Mari Berbagi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *