Terdampak Kenaikan BBM, Ojol dan Angkot Didorong Dapat Bantuan/BLT

SEMARANG[Berlianmedia] – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menengok sejumlah SPBU di tengah rutinitas olahraga pagi, Rabu (7/9) dan menyapa warga yang sedang belanja bahan-bahan memasak.

Di SPBU Gajahmungkur , sekitar pukul 06.00 WIB misalnya, ia sudah melihat pemotor mengular di tangki pengisian BBM jenis Pertalite.

“Pak gimana stoknya aman? Ini sudah ngantri ya,” ucap Ganjar menyapa Romadi, petugas SPBU Gajahmungkur Semarang.

“Iya pak stok aman. Ini biasa kalau pagi ramai, dari sebelum kenaikan juga ramai tapi memang setelah naik lebih panjang antrinya,” jawab Romadi.

Ia juga menyapa warga yang sedang membeli Pertalite satu tangki full dan mengisi tiap tiga hari sekali. Bahkan seorang driver ojek online, mengaku menghabiskan Rp50.000 dalam sehari.

“Setelah naik itu pak, kemarin sebelum naik ya Rp 30ribu-an pak,” katanya.

Dari SPBU Gajahmungkur, Ganjar melanjutkan olahraga menyusuri gang-gang kecil di Kota Semarang. Saat melintasi Jalan Lempongsari, ia menyambangi ibu-ibu yang sedang berbelanja pagi.

“Bu tumbas nopo? Lombok regane mundak mboten? (Bu beli apa? Cabai harganya naik tidak?),” sapanya.

Suasana pagi di Lempongsari pun menadi riuh. Mereka pun terlibat obrolan gayeng dengan Ganjar tentang harga-harga kebutuhan pokok.

“Ini telur setengah kilogram Rp 16ribu pak. Itu sudah naik harganya sebelum kenaikan BBM,” kata penjual telur.

Si penjual telur mengatakan jika kenaikan harga telur diperkirakan karena harga pakan ayamnya juga naik dan malahan hampir semua harga bahan pokok mengalami kenaikan.

Ganjar melanjutkan olahraga berjalan menuju ke SPBU di Jalan Veteran. Situasinya hampir sama seperti di SPBU Gajahmungkur. Ia melihat masyarakat dalam kondisi baik. Meski begitu, ia juga meyakini banyak yang terjadi dan terasa di masyarakat akibat kenaikan BBM.

“Kita mesti merasakan, banyak yang pasti tidak mereka ceritakan bagaimana ringan beratnya akibat kenaikan ini,” katanya.

Ia berharap, pemerintah mempercepat pendataan pada mereka yang terdampak akibat kenaikan BBM, seperti driver ojek online yang praktis menjadi konsumen BBM jenis Pertalite.

“Tadi saya sambil jalan tanya ojol itu tidak cerita tapi kita mesti bisa rasakan. Maka kalaulah seperti ojol dan angkot-angkot itu bisa segera dihitung dan mendapatkan perhatian, yang seperti ini segera ditargetkan bisa mendapatkan bantuan dan beberapa yang terdampak pun mulai kita hitung lah barangkali bisa kita cover dengan beberapa sumberdaya yang ada,” tegasnya.

Mari Berbagi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *