Tangggalkan Brigadir Jenderal TNI AD Demi Pengabdian untuk Tanah Kelahiran

 SEMARANG [Berlianmedia]- Walaupun baru menerima anugerah pangkat bintang satu di pundaknya pada 5 Juli 2024 lalu, namun demi untuk mengabdikan diri dan membangun tanah kelahirannya, Brigadir Jenderal TNI AD Simon Petrus Kamlasi rela melepasnya.

Karena putra daerah kelahiran Kota Soe, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 14 April 1975 lalu itu, akan maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 sebagai Bakal Calon Gubernur NTT, yang direkomendasi Partai Nasional Demokrat (Nasdem).

“Saya sedang proses mundur, jadi ketika penetapan KPU saya sudah mengajukan surat pengunduran diri saya dan sudah diterima oleh Pimpinan. Saya memang baru mendapatkan promosi jadi Perwira Tinggi yang dianugerahkan oleh negara dengan kapasitas kita yang sudah memadai,” jelas Brigadir Jenderal TNI AD Simon Petrus Kamlasi di Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu malam (28/7).

Namun demikian, lanjutnya, dirinya benar-benar serius untuk bisa lebih fokus membangun tanah kelahirannya, dengan tujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) putera-puteri daerah NTT.

“Dalam waktu yang hampir bersamaan saya mengundurkan diri. Disinilah keseriusan Saya,  jangankan pangkat dan jabatan, jiwa raga saya pun saya kasih untuk NTT. Yang saya punya keyakinan, saya akan menghasilkan putra-putri NTT yang terbaik, yang akan menjadi bintang-bintang muda, yang bermunculan lebih dari saya,” tekat mantan Kasrem 161 Wira Sakti Kupang, yang dijabat sejak 8 Oktober 2022 lalu.

Langkah yang akan dilakukan oleh PA Staf Ahli Tingkat 2 KASAD Bidang Lingkungan Hidup itu adalah, mengeoptimalkan Sumber Daya Alam (SDA) yang ada, dengan memaksimalkan SDM untuk mengembangkan sistem perairan untuk petani di wilayah NTT.

Salah satu upaya yang akan dilakukannya adalah dengan membuat embung atau penampungan air dengan kapasitas yang besar, yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan kelompok-kelompok tani. Sehingga bisa memberikan dampak langsung kepada pertanian, yang selama ini hanya mengandalkan curah hujan.

“Ya mudah-mudahan petani bisa menanam lebih dari sekali dalam setahun, selain tetap fokus ke pembuatan waduk. Agar lebih luas ketersediaan air bersih untuk keluarga,” terang putra pasangan Moses Kamlasi dan Janse Halena penuh harap.

Selain itu, untuk penyesuaian daerah di NTT, diupayakan pula beberapa metode pengelolaan air lainnya. Seperti penggunaan pompa air dengan memanfaatkan energi listrik ataupun energi matahari. Sebab menurutnya, program pertanian food estate yang pernah berjalan itu, terkendala pada ketersiadaan air.

Brigadir Jenderal TNI AD Simon Petrus Kamlasi bersama tokoh-tokoh perantauan NTT di Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu malam (28/7). Foto : Absa

“Saya akan fokus ke sana dan melihat bagaimana keinginan kelompok-kelompok Tani untuk meningkatkan produksinya dengan tata kelola air, ketersediaan air yang dibutuhkan,” tandas Alumni SMA Taruna Nusantara itu.

Dialog Kumpulkan Aspirasi

Dengan adanya beberapa program tersebut, Brigadir Jenderal TNI AD Simon Petrus Kamlasi datang ke Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah untuk mengajak dialog putra putri daerah NTT yang di perantauan, untuk mengumpulkan aspirasi maupun masukan terkait program pembangunan daerah, tanah kelahirannya.

Selain juga untuk mengenalkan diri, bahwa akan ikut dalam kontestasi pemilihan Gubernur NTT, di Pilkada Serentak 2024 ini.

“Saya berbincang-bincang menerima masukan dari keluarga (NTT) yang ada di Semarang, dimana banyak masukkan, dengan harapan NTT ke depan lebih maju dan mandiri, lebih hebat lagi,” kata lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1996, Korps Peralatan atau CPL.

“Banyak hal isu-isu yang kira-kira cukup mengemuka untuk beberapa waktu ini di NTT, yang bisa mendapat masukan dari teman-teman di perantauan. Itulah maksud saya untuk hadir di sini dan bincang-bincang,” imbuhnya.

Diakui oleh mantan Kepala Peralatan Angkatan Darat Kodam (KaPaldam) Kodam Jaya itu, karena memperoleh rekomendasi dari Partai Nasdem dalam kontestasi pemilihan Gubernur NTT 2024, maka tugasnya adalah menggandeng partai koalisi.

“Memang ada beberapa partai, tapi yang sudah sangat mengerucut itu PKB. Mudah-mudahan sesegera mungkin kami bisa memenuhi 20% dari persyaratan untuk mengajukan calon, dengan begitu Saya bisa fokus kepada hal-hal lain yang lebih produktif, menguatkan tim untuk mempersiapkan segala hal dalam meningkatkan elektabilitas,” ungkapnya.

Walaupun diakui pula, selama dua bulan terakhir angka survei namanya mengalami kenaikan, namun Brigadir Jenderal TNI AD Simon Petrus Kamlasi tetap fokus dalam membangun komunikasi dengan partai-partai lain, untuk proses pemenangannya.

“Saya menyadari bahwa saya pendatang baru, tapi bahwa proses proses membangun komunikasi dengan semua partai penting dalam prosesnya,” ungkapnya.

Dialog-dialog yang dilakukan dengan para perantau dari NTT, terutama yang telah menempuh pendidikan tinggi (Universitas)dan tidak hanya di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, diharapkan dapat mengumpulkan aspirasi yang positif, untuk menjadi motivasi dalam membangun NTT.

“Saya ingin juga memberikan gambaran tentang visi misi saya dengan bahasa-bahasa sederhana dan mudah dicerna, dengan dialog-dialog kekeluargaan itu, maksud baik dari masyarakat yang mendorong saya maju dengan kesiapan Saya ini menjadi titik temu yang dahsyat, menjadi suatu motivasi bagi semua generasi yang ada ini untuk mendorong, untuk melihat ini sebagai suatu fakta objektif,” harapnya mengakhiri.

 

Mari Berbagi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *