Semangkok Timlo-Solo

Catatan ringan, Pudjo R. Risan

SEMARANG[Berlianmedia] – Dari Bumi Sumatera Selatan, Pempek menemui Timlo. Timlo Solo, di Jawa Tengah. Sebetulnya di Solo tidak saja Timlo tetapi banyak makanan khas yang jadi andalan seperti, gudeg koyor, gudeg ceker, tengkleng, bubur ceker, brambang asem, sate kere, serabi notosuman, intip goreng, salad, abon varia, aneka roti orion, kimlo dan masih banyak lagi.

Apa itu makanan Timlo?

Timlo adalah sejenis sup dengan komponen kembang tahu dan telur atau daging (ayam atau sapi) sebagai pengisinya.

Apa bedanya Kimlo dan Timlo?

Kalau Sup Timlo itu pelengkapnya ati ampela, sosis solo goreng dan telur pindang, sedangkan Sup Kimlo tidak pakai. Topingnya bisa ayam suwir, udang, bakso ikan, dll. Jadi, dari segi isian saja sudah beda, walau namanya mirip. Kimlo dan Timlo.

Asal makanan Timlo Solo memang diduga terinspirasi dari sup Kimplo yang populer di budaya Tionghoa. Selama ini, orang mudah tergelincir menganggap kimlo sama dengan timlo. Dugaan tersebut terjadi karena orang memahami kimlo sebagai jenis hidangan berkuah yang berasal dari Cina. Masakan tersebut di area Jawa Timur dan Jawa Tengah berkembang menjadi sup dan beredar di kawasan Pecinan.

Sup ayam dengan beragam isian ini populer dengan nama Timlo. Sajian khas Solo ini bisa dibuat dengan resep Timlo Solo asli berikut ini.

Mendapat pengaruh dari kuliner China, Timlo Solo sering disebut mirip sup atau soto. Karena memakai ayam kampung dengan kaldunya yang bening segar.

Isiannya merupakan sup gaya China. Karena ada suun, jamur kuping tetapi dipadukan dengan telur kecap dan sosis telur yang sedap. Kolaborasi rasa Cina dan Jawa membuat timlo unik rasanya.

Tidak mengherankan beberapa warung makan Timlo Solo sudah ada sejak puluhan tahun silam. Berdasarkan keterangan seorang wisatawan Belanda, Justus van Maurik, yang mengungkapkan pengalaman kulinernya di Jawa pada 1800-an dalam Indrukken van een totok (1897). Dalam buku tersebut mengungkapkan, Justus van Maurik, seorang pengusaha cerutu yang memakai waktunya untuk plesiran, bertemu seorang Tionghoa, penjual makanan keliling lezat dengan menggunakan pikulan.

Makanan yang dijajakan disebut kimlo atau sup Cina. Makanan itu disajikan dengan mangkok dan sendok porselen berwarna biru yang dinikmati oleh para pembeli sambil jongkok dengan uang beberapa sen saja.

Bahkan ditemukan fakta di buku resep masakan Poetri Dapoer (1941) yang disusun perempuan Tionghoa bernama Lie Hiang Hwa. Buku lawas itu dikeluarkan oleh Penerbit Chen Company Solo. Di situ, terdapat panduan cara memasak kimlo memakai wajan. Bahan-bahan dan bumbu-bumbunya antara lain, bawang merah, daging, garam, kecap, air, sohun, jamur kuping, kincam, udang basah atau ebi, kentang dan kubis.

Sambil menikmati semangkok Timlo dengan kuah bening ditambah lauk aneka jeroan, perkedel kentang, bumbu merah sambal goreng kentang, telur dadar, udang yang digoreng dengan tepung, tempe goreng dan teman-teman yang lain, sambil mencermati apa yang dikatakan Presiden Jokowi.

Sertifikat tanah ‘disekolahkan’ jangan buat foya-foya!

Presiden Jokowi mewanti-wanti masyarakat yang mendapatkan sertifikat tanah lewat program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) agar tak sembarang menggunakan sertifikatnya sebagai agunan bank. Bahasa awamnya, sertifikat disekolahkan.

Jokowi tidak melarang sertifikat untuk disekolahkan, hanya saja benar-benar membuat hitung-hitungan yang matang sebelum meminjam ke bank dan menjadikan sertifikat sebagai agunan.

“Kalau ini (sertifikat) mau disekolahkan juga silahkan, tapi kalau mau disekolahkan tolong dihitung. Kalau mau dipakai agunan ke bank, pinjaman ke bank, tolong dihitung. Saya titip, dihitung,” jelas Jokowi dalam sambutannya di depan para penerima sertifikat yang disiarkan virtual di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (22/8/2022).

“Silahkan pinjam ke bank silahkan, tapi semuanya gunakan untuk modal kerja, gunakan untuk modal investasi, gunakan untuk modal usaha. Jangan serupiah pun untuk dipakai hal-hal yang konsumtif dan seneng-seneng,” tegas Jokowi.

Salam dari Semarang, salam dari semangkok timlo. (003). (ag)

Mari Berbagi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *