RSISA Bersama Pesantren Al Hikmah 2 Edukasi Kesehatan Masyarakat
BREBES[Berlianmedia] – Rumah Sakit Islam Sultan Agung (RSISA) Semarang bekerjasama dengan Pondok Pesantren Al Hikmah 2 Benda Sirampog Brebes untuk mengedukasi masyarakat selalu menjalani hidup sehat melalui tulisan yang dimuat di media massa.
Direktur Umum dan Keuangan RSISA Munadharoh SE MM mengatakan posisi dan peran para wartawan, praktisi media dan penulis sangat strategis dalam mengedukasi warga masyarakat tentang kesehatan melalui tulisan di berbagai media massa dan media sosial.
”Peran wartawan, praktisi media dan penulis di era digital ini semakin penting. Karena melalui tulisan dan konten-konten positif masyarakat mendapat informasi tentang kesehatan yang baik dan benar,” tutur Mbak Tituk panggilan akrab Munadhoroh di depan peserta Workshop Menulis di Media dan Sosialisasi Industri Hulu Migas di Pondok Pesantren Al-Hikmah2, Benda, Sirampog, Kabupaten Brebes, pekan lalu.
Workshop dan sosialisasi itu merupakan rangkaian agenda peringayan Haul Ke-11 KH Masruri Mughni dan Haul Ke-26 Nyai Adzkiya binti H Miftah. Selain diikuti para santri, workshop diikuti para kepala sekolah di lingkungan Al-Hikmah2, penyiar Radio Tsania FM, pengelola website, Fatayat NU dan Lembaga Bahstul Masail (LBM) Nahdlatul Ulama.
Sebagai nara sumber dalam kegiatan itu Agus Fathuddin Yusuf dari Suara Merdeka Semarang, Agustoto Widyatmoko Pemimpin Redaksi suaramerdeka.com dan Syamsul Huda wartawan senior dari NU-Online.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikmah2 Benda KH Sholahuddin Masruri (Gus Sholah) ketika membuka workshop menuturkan, telah menyiapkan kader Nahdlatul Ulama (NU) untuk menepis hoaks dan informasi yang belum teruji kebenarannya yang bertebaran di media sosial hingga menyesatkan masyarakat.
Menurut Gus Sholah, kondisi tersebut sangat memprihatinkan dan tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, karena hoaks dan informasi tidak benar menyesatkan masyarakat. Karena itulah, Pesantren Al-Hikmah 2 membekali para santri dan kader NU agar memiliki kemampuan mengisi ruang-ruang media maya sehingga jagad medsos tidak dipenuhi informasi yang menyesatkan.
Paska workshop, tutur Gus Sholah, diharapkan potensi menulis para peserta akan tumbuh dan semakin berkembang. Karyanya semakin berkualitas sehingga layak untuk dipublis di media umum, media internal, maupun medsos.
Dia menambahkan, dari 150 orang peserta workshop diharapkan ada yang berhasil menjadi penulis atau produsen konten media yang berkualitas dan menyejukkan jagad media massa maupun media sosial. (sap)