Pusat Pelatihan Atlet Difabel Disiapkan di Ambarawa
UNGARAN(Berlianmedia) – Pusat pelatihan dan pengembangan olahraga para atlet difabel (PPPOD) di Kabupaten Semarang segera disiapkan.
Rencananya, PPPOD akan didirikanbdi Bugisan, Kebamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang.
Informasi tersebut disampaikan Ketua Benny Abdul Kholiq terpilih menahkodai National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Semarang.
“Dengan adanya PPPOD tersebut, akan melahirkan atlet-atlet difabel berprestasi internasional melanjutkan raihan selama ini,” ujarnya seusai terpilih menjadi Ketua NPCI Kabupaten Semarang periode 2022-2027 secara aklamasi dalam Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) NPCI Kabupaten Semarang di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang, belum lama ini.
Ia menjelaskan, PPPOD itu akan didirikan di Bugisan, Ambarawa. Menurutnya, seorang pengusaha telah menyatakan siap mendukung pendiriannya.
Meskipun minim sarana latihan, selama ini para atlet binaan NPCI Kabupaten Semarang mampu meraih prestasi di ajang nasional, bahkan internasional.
Di ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI di Papua 2021, lanjut Benny, para atlet mengoleksi dua medali emas, empat perak, dan tiga perunggu.
Sedangkan di ASEAN Paragames Surakarta awal Agustus lalu, para atlet juga berhasil menyumbang satu emas, tiga perak, dan medali perunggu. Cabang olahraga andalan di antaranya atletik, panahan, dan sepak bola. NPCI juga menyiapkan program pencarian bibit unggul atlet difabel.
“Dukungan dari Pemkab Semarang sudah kami rasakan dan mampu dibarengi prestasi para atlet,” katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Basari, menyampaikan terima kasih atas kiprah para atlet NPCI, yang telah mengharumkan nama baik daerah di kancah nasional dan internasional.
Dia meminta, Disdikbudpora menggelar ajang olahraga difabel tingkat Kabupaten Semarang. Sehingga, olahraga difabel akan semakin mendapat perhatian masyarakat.
Di sisi lain, Kabid Pemuda Olahraga Disdikbudpora Kabupaten Semarang, Murtiningsih, mengatakan pihaknya akan mengusulkan penghargaan bagi 40 orang atlet difabel dan pelatih yang prestasi di ajang Peparnas 2021 dan ASEAN Paragames 2022.
Rencananya, peraih medali emas akan menerima Rp40 juta, perak Rp20 juta, dan perunggu Rp10 juta.
“Jika disetujui Badan Anggaran, diperkirakan uang penghargaan bisa diterimakan pada November mendatang,” ujarnya.