Meriahkan Bazar, PKK Kudus Jual Ludes 1.000 Paket Pangan
KUDUS[Berlianmedia] – Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Kudus berhasil menjual 1.000u paket pangan murah seharga Rp50.000, hanya dalam waktu satu jam pada gelaran bazar.
Paketan yang berisi, 1 liter minyak goreng, seperempat kilogram bawang, 2 kilogram beras, 1 kilogram gula, dan sayuran dijual pada bazar, di halaman parkir GOR Kudus, Kamis (8/9).
Ketua TP PKK Kabupaten Kudus Mawar Hartopo mengatakan bazar digelar agar masyarakat dapat mendapatkan bahan pangan murah, sebagai antisipasi kenaikan harga pangan akibat kenaikan harga BBM.
“Tujuannya untuk membantu meringankan masyarakat, khususnya yang kurang mampu supaya bisa mendapat harga pangan yang relatif di bawah harga pasar,” ujarnya.
Mawar menyampaikan apresiasinya kepada Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, yang telah mendukung sepenuhnya penyelenggaraan bazar tersebut. Diaberharap, bazar bisa dilaksanakan kembali di lain kesempatan.
“Masyarakat sudah pada antre sejak pukul 07.00 WIB mendapat kupon hingga ludes terjual. Semoga kerja sama ini bisa dilaksanakan lagi di waktu yang akan datang,” tuturnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Dyah Lukisari menuturkan, kenaikan harga BBM tidak dipungkiri bisa berpengaruh terhadap harga bahan pangan. Penyebabnya, biaya transportasi untuk distribusi bahan pangan yang juga ikut naik. Untuk itu, pihaknya memberikan solusi melalui subsidi distribusi, supaya masyarakat mendapat akses pangan murah.
“Kenapa (di bazar) lebih murah karena ada subsidi pemerintah, dibantu distribusinya, otomatis ongkos berkurang dan harga pangan lebih murah,” ujarnya.
Dia mengatakan pihaknya sedang menggencarkan operasi pasar (OP) dan distribusi pangan murah ke beberapa kabupaten/kota di Jawa Tengah. Tujuannya, untuk menjaga kestabilan harga 11 komoditas di antaranya beras, jagung, bawang merah/putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi/kerbau/ayam, telur ayam, gula pasir, dan minyak goreng.
Oleh sebab itu, lanjutnya, gabungan kelompok tani (Gapoktan) penghasil komoditas tersebut bisa mendapat subsidi untuk pendistribusian.
“Kita tekan inflasi di Jawa Tengah harus di bawah lima persen. Kita terus pantau stabilitas harga komoditas 11 pangan. Selain itu, kita juga intens mengenalkan pangan lokal untuk masyarakat,” ujarnya.