Mendag Lepas Ekspor 50 Kontainer, Momentum Kebangkitan Industri TPT Indonesia
SUKOHARJO[Berlianmedia] – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melepas ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) PT Sri Rejeki Isman Tbk (PT Sritex) sebanyak 50 kontainer senilai USD 3,7 juta ke-20 negara, di Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (15/9).
Menurut Mendag, pelepasan ekspor ini menjadi tanda industri TPT Indonesia mulai bergeliat dan bangkit di tengah pemulihan ekonomi nasional paska pandemi.
“Pelepasan ekspor ini menjadi momentum untuk mendorong pemulihan ekonomi dan kebangkitan industri tekstil Indonesia dan Sritex merupakan perusahan tekstil yang cukup berpengalaman memproduksi produk fesyen dari merek ternama dunia,” ujarnya.
Produk TPT yang diekspor mencakup garmen, kain jadi, dan benang dengan tujuan ekspor ke-20 negara di dunia seperti Swedia, Thailand, Malaysia, Brasil, Bangladesh, Portugal, Polandia, Republik Dominika, Mesir, Meksiko, Jepang, Argentina, Yordania, Persatuan Emirat Arab, Korea Selatan, Turki, Spanyol, India, Amerika Serikat, dan Qatar.
Pelepasan ekspor ini dihadiri sejumlah pejabat Kementerian Perdagangan, Sekjen Kemendag Suhanto beserta para Dirjen Kemendag, kemudian Kepala Disperindag Jateng Muhammad Arif Sambodo, Perwakilan Pemeirntah Kabupaten Sukoharjo, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Kantor Wilayah Bea dan Cukai Jateng dan DIY, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta TNI/Polri.
Dalam perdagangan produk TPT dunia, lanjut Mendag, Indonesia berada di urutan ke-16 sebagai negara eksportir TPT dengan pangsa pasar sebesar 1,44 persen pada tahun 2021. Pada periode ini mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2021, nilai ekspor TPT Indonesia sebesar USD 12,9 miliar, naik 25,52% dibandingkan 2020 yang tercatat sebesar USD 10,5 miliar.
Mendag Zulkifli Hasan menambahkan, beberapa negara tujuan ekspor tekstil Indonesia juga mengalami pertumbuhan signifikan. Lima negara dengan kenaikan signifikan yakni Honduras yang naik 140 persen, Swedia (58,8 persen), Meksiko (49,1 persen), Bangladesh (naik 46,6 persen), dan Kanada (44,3 persen).
“Hal ini menunjukkan kinerja ekspor TPT Indonesia ke dunia terus mengalami peningkatan nilai dan mampu memanfaatkan peluang pasar dunia, khususnya negara tujuan ekspor nontradisional,” tuturnya.
Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan , pemerintah akan terus mendukung pertumbuhan industry TPT secara holistic. Di sektor hulu yaitu dengan mengevaluasi kebijakan perdagangan luar negeri yang lebih kondusif, diantaraya dengan membuka akses pasar ekspor baru melalui perluasan perjanjian dagang (PTA, FTA atau CEPA).
Sementara di sektor hilir antara lain dengan peningkatan promosi/misi dagang, menumbuhkembangkan industri fesyen, khususnya modest Fashion untuk menjadikan Indonesia sebagai trend Setter modest fashion dunia.
Dia juga mengapresiasi PT Sritex beserta jajarannya yang terus mendorong peningkatan ekspor TPT Indonesia serta menjadi salah satu perusahaan tekstil yang aktif dalam melakukan kegiatan ekspor.
“Capaian kinerja perdagangan nasional tidak terlepas dari peran pelaku usaha Indonesia yang terus melakukan ekspor ke berbagai negara mitra dagang Indonesia sehingga mampu berkontribusi terhadap peningkatan nilai ekspor nonmigas nasional,” imbuh Mendag Zulkifli Hasan.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Sritex Iwan Setiawan mengatakan, PT Sritex adalah perusahaan tekstil yang telah terintegrasi vertikal yang memproduksi benang hingga pakaian jadi.
PT Sritex juga berpengalaman dalam mengerjakan berbagai macam seragam militer dan korporasi baik untuk memenuhi kebutuhan luar negeri dengan negara tujuan ekspor yang tersebar di lima benua.