Luthfi-Yasin Bentuk Forum Cendekiawan, Akselerasi Program Pemprov Jateng Sejahterakan Rakyatnya
BOYOLALI [Berlianmedia]- Calon Gubernur Jawa Tengah terpilih Ahmad Luthfi dan Calon wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen, membentuk Forum Cendekiawan, dengan tujuan mengakselerasi program-program Pemprov Jateng kedepannya agar lebih cepat, tepat dan efisien menyejahterakan masyarakat.
Forum Cendekiawan yang digelar oleh Tim Transisi Ngopeni Ngelakoni, atas mandat yang diberikan oleh Luthfi-Yasin, pertemuan pertama telah digelar pada Sabtu (1/2) malam dan diikuti Rektor maupun direktur dari 35 Perguruan Tinggi di Jateng.
Kemudian pertemuan itu akan ditindaklanjuti dengan MoU (penandatanganan kerjasama) pada pertemuan kedua, yang direncanakan 3 bulan ke depan.
Jika nantinya terealisasi, maka bisa jadi akan menjadi kali pertama Pemprov Jateng, bekerja sama dengan sebagian besar perguruan tinggi di Jateng dan terprogram.
Pada kesempatan itu Ahmad Luthfi mengatakan, selama ini para rektor dan pimpinan perguruan tinggi menunggu ajakan dari pemerintah. Tujuannya, memberikan sumbangsih demi kemajuan Jawa Tengah.
“Tiga bulan ke depan langsung MoU. Tujuannya untuk akselerasi program Pemprov Jateng dengan melibatkan akademisi,” kata Ahmad Lutfi yang hadir di acara tersebut didampingi Ketua Tim Transisi, Dr Zulkifli Gayo.
Mantan Kapolda Jateng itu juga mengatakan, MoU disesuaikan dengan program-program prioritas Pemprov Jateng. Ia mencontohkan KKN Tematik, bidang pertanian, Desa wisata, ketersediaan perawat di desa untuk menangani stunting.
Perihal KKN Tematik, Ahmad LUthfi bahkan menjelaskqn secara detail, bahwa nantinya kegiatan mahasiswa itu mesti bermanfaat untuk masyarakat secara riil. Caranya, KKN mahasiswa ditempatkan di lokasi yang tepat dan program yang tepat pula. Misal, ada desa yang punya program digitalisasi, RTLH, desa wisata, peningkatan entrepreneur, rumah kreatif akan lebih maju dengan pemberdayaan mahasiswa.
Pembina Tim Transisi Ngopeni Ngelakoni, Prof Sri Puryono mengatakan, kerja sama nantinya disesuaikan antara program Pemprov Jateng dan keunggulan perguruan tinggi. Contoh, bidang pertanian ditangani oleh Universitas Sebelas Maret Surakarta, bidang IT bersama Udinus Semarang dan bidang sosial serta desalinasi air bersama Universitas Diponegoro.
“Program-program gubernur dan wakil gubernur yang progresif perlu dukungan akademisi. Mesti dilakukan secara komunikatif, integratif dan kolaboratif,” tandasnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta, Prof Hartono menyatakan, pihaknya siap untuk memberikan sumbangsih bagi provinsi ini. Apalagi hal-hal serupa sudah seringkali dilakukan kerja sama dengan kementerian.
Politeknik Negeri Semarang, Dr Eni Dwi Wardihani bahkan mengatakan, pihaknya telah membuat “Policy Paper” yang berisikan analisa dan rekomendasi pembangunan di Jateng. Hal itu bisa dijadikan rujukan untuk menyusun RPJMD Jateng.
Selain dari UNS, Undip, Polines, sejumlah rektor dan direktur perguruan tinggi juga hadir di antaranya dari Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Universitas 17 Agustus 1945 (Untag).