KKP Dorong Petani Temanggung Budidaya Ikan Sistem Bioflok

TEMANGGUNG[Berlianmedia] – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong petani budidaya ikan untuk beralih secara tradisional ke modern, dengan sistem bioflok yang diharapkan produktivitas dan kesejahteraan mereka meningkat.

Praktisi perikanan modern sistem Bioflok dari Klaten Agung Komarodidin mengatakan perikanan dengan sistem bioflok, mampu menghasilkan panen tiga hingga empat kali lipat dibandingkan perikanan tradisional.

“Saya telah menerapkan perikanan modern, sistem bioflok, hasilnya tiga hingga empat kali lipat dari perikanan tradisional,” ujarnya seusai mengisi Bimbingan Teknis Optimalisasi Bioflok tahun 2022 yang digelar Kementerian Kelautan dan Perikanan RI (KKP) di Dangkel, Parakan Temanggung, Jumat (29/7).

Selain mengubah sistem budidaya, lanjutnya, petani harus mampu mencari celah dalam pemasaran, dengan mengolah ikan dalam berbagai bentuk makanan olahan, dan memanfaatkan pemasaran secara modern.

Dia menambahkan perikanan modern membutuhkan peralatan khusus dan ilmu pengetahuan serta ketekunan. Tetapi hasilnya akan lebih baik, dan mampu meningkatkan kesejahteraan petani.

Tak hanya itu, tutur Agung, perikanan modern tidak membutuhkan tempat yang luas, sebab bisa dilakukan di pekarangan atau samping rumah. Berbeda dengan perikanan tradisional yang membutuhkan lokasi luas, dan air berlimpah.

Agung menuturkan perikanan modern yang diterapkan dengan sistem bioflok. Cara ini juga menghemat pakan, sementara hasil berlipat termasuk daging ikan juga lebih enak.

“Kami mendorong peternak ikan di Temanggung menerapkan bioflok. Kami juga terbuka untuk bermitra, sehingga petani ikan punya jaringan dengan harga yang lebih baik,” tuturnya.

Sementera itu, Anggota Komisi IV DPR-RI Panggah Susanto, yang menginisiasi pertemuan itu mengatakan, KKP menggugah minat kelompok tani dan peternak ikan, untuk kembali membudidayakan ikan dengan bioflok.

“Dahulu telah ada program budidaya ikan dengan bioflok, tetapi perlu dioptimalkan,” ujar Panggah.

Menurutnya, sudah saatnya mengembalikan bioflok untuk meningkatkan produksi, agar kesejahteraan peternak ikan bisa meningkat.

Senada Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung Joko Budi Nuryanto menuturkan Pemkab Temanggung terus mendorong pembudidaya ikan untuk menerapkan sistem modern, termasuk dengan bioflok.

“Kami selalu mendampingi pembudidaya ikan untuk bisa meningkatkan kesejahteraan, termasuk dalam transfer keilmuan dalam budidaya ikan secara modern,” tuturnya. (rs)

Mari Berbagi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *