Ketua PGRI Jateng, Dr H Muhdi, SH, M.Hum : Hendi Sosok Pemimpin Peduli Dunia Pendidikan
SEMARANG [berlianmedia] – Mantan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi atau yang akrab disapa Mas Hendi dianggap memiliki perhatian lebih terhadap dunia pendidikan.
Sejumlah perhatian yang pernah diberikan di dunia pendidikan misalnya saat perekrutan guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Selain itu, Hendi menjadi jembatan untuk memfasilitasi rangkaian kegiatan yang menunjang kemajuan pendidikan di Kota Semarang.
Pandangan ini disampaikan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jateng yang juga mantan Rektor Universitas PGRI Semarang, Dr. H. Muhdi, SH. MHum.
“Dalam konteks ini saya ingin katakan Pak Hendi adalah wali kota yang memiliki perhatian terhadap pendidikan yang sangat bagus,” ungkap Muhdi.
Ia memberikan sejumlah alasan mengapa Hendi dinilai memiliki perhatian lebih terhadap dunia pendidikan.
Pertama dari aspek komunikasi, sosok Hendi merupakan orang yang komunikatif, sehingga kalau ada sejumlah masalah pendidikan segera teratasi.
“Misalnya persoalan guru yang waktu itu pernah ada kebijakan pemerintah karena kekurangan guru, maka guru-guru TK mau dialihkan ke SD, sementara sebagian guru SMP yang agak kelebihan mau ditaruh di SD,” katanya.
Muhdi menjelaskan, pihaknya kemudian berkomunikasi dengan Hendi.
“Akhirnya Pak Hendi tidak menindaklanjuti penarikan itu,” katanya.
Kedua, terkait guru honorer yang menurutnya Kota Semarang menjadi kota atau wilayah di masa Wali Kota Hendi memberikan gaji honorer di sekolah negeri menggunakan standar upah minimum.
Bagi Muhdi standar tersebut mungkin paling tinggi di Jateng, sehingga pada waktu itu para guru honorer di Kota Semarang tidak memiliki masalah karena mendapatkan penghasilan.
“Walaupun upah minimum paling tidak sudah lebih daripada guru honorer pada umumnya. Ingat lho upah minimumnya kota, jadi upah minimum yang cukup lumayan bagus,” pungkasnya. (Mus)
Saya atas nama mugiarti warga rt7 rw1 sangat risau dan gelisah bagimna tentang generasi disemarang Utara bisa sekolah tanpa biaya karna didaerah saya itu banyak putus sekolah semoga bisa buat pr pemerintahan Semarang dimnan angka anak sekarang ini banyak yang putus sekolah