Ketua PCNU KH Anasom : Dalam Ajaran Islam Pilihlah Pemimpin Yang Amanah

SEMARANG[Berlianmedia] – Kesbangpol Kota Semarang bersama FKSB, KPU dan Bawaslu Semarang menggelar Forum Grup Diskusi (FGD) yang dikemas dalam diskusi panel dengan menghadirkan Ormas  Nahdlatul Ulama sebanyak 100 peserta.

Kegiatan ini dihadiri Plt Kesbangpol Kota Semarang, Joko Hartono,S.STP.M.Si, Walikota Semarang Hevearita Gunaryati Rahayu,serta tiga Nara sumber yaitu Komisioner KPU Semarang, Agus Supriyono, Komisioner Bawaslu Maria Goreti Juntari Risma Handayani, Ketua PCNU Dr KH Anasom,M.Hum yang dipandu Moderator Asrofi.

FGD ini bertujuan untuk mengedukasi dan memperkuat komitmen organisasi masyarakat dalam mendukung kesuksesan Pilkada 2024. Dengan mengusung tema “Peran Strategis dan Komitmen Ormas dalam Menyukseskan Pilkada 2024,” yang berlangsung di Cendana Ballroom Lt 2 Hotel Gets Semarang, Sabtu (9/11).

FGD diharapkan dapat menjadi wadah diskusi strategis, memperkuat sinergi antara lembaga terkait, serta memberikan pemahaman tentang kontribusi ormas dalam pelaksanaan Pilkada yang aman, adil, dan demokratis.

Dengan menggandeng FKSB, KPU, dan Bawaslu, Kesbangpol Semarang ingin memastikan bahwa ormas dapat menjadi penggerak utama dalam menjaga integritas dan netralitas pemilu. Diskusi dalam forum ini juga menyoroti strategi untuk mencegah dan mengatasi potensi konflik atau perpecahan yang mungkin timbul selama proses Pilkada, terutama di tengah perbedaan pandangan dan preferensi politik di masyarakat.

Walikota Semarang, Hevearita Gunaryati Rahayu menuturkan sebentar lagi, kita akan memasuki salah satu perhelatan besar yang akan menentukan masa depan daerah kita, yaitu Pemilihan Kepala Daerah. Pada kesempatan ini, saya ingin mengajak kita semua untuk meneguhkan hati, mengikuti suara nurani dalam memilih pemimpin yang kita percaya mampu membawa perubahan bagi Semarang yang lebih baik,” ucapnya

Mari kita jaga kekompakan di antara kita, tetap berpegang pada nilai-nilai persaudaraan. Perbedaan dalam pandangan politik adalah hal yang wajar dan sudah menjadi bagian dari dinamika demokrasi. Namun, jangan sampai perbedaan itu memecah persatuan kita,” kata Mbak Ita sapaan akrab Walikota Semarang.

Mbak Ita berharap, dalam proses ini kita semua saling mendukung, menjaga semangat kebersamaan, dan bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di kota yang kita cintai ini. Dengan menjunjung tinggi persaudaraan, kita akan bisa melalui masa-masa ini dengan harmonis dan damai.

Sementara itu Komisioner Bawaslu Kota Semarang, Maria Goreti Juntari Risma Hanjayani mengatakan dalam menyongsong Pilkada 2024, Bawaslu memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan pemilihan yang bersih, adil, dan bermartabat. Untuk mencapai hal tersebut, kita bersama-sama perlu menolak segala bentuk praktik negatif yang dapat merusak integritas demokrasi kita.

Pertama, saya ingin menekankan pentingnya menolak politik uang. Praktik ini tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga melemahkan dasar dari demokrasi itu sendiri. Pilihan kita seharusnya berdasarkan visi, misi, dan kemampuan calon, bukan karena iming-iming materi,” ucapnya

Kedua, stop penyebaran isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan) yang seringkali dimanfaatkan untuk kepentingan politik sesaat. Isu SARA hanya akan memecah belah masyarakat dan menimbulkan konflik yang tidak perlu. Kita harus menjadi masyarakat yang dewasa dalam menerima dan menghormati keberagaman di sekitar kita,” ujar Maria Goreti.

Ketiga, hindari berita hoaks yang kian marak di masa-masa menjelang Pilkada. Informasi yang tidak benar dapat menyesatkan pemahaman dan memengaruhi keputusan pemilih. Oleh karena itu, saya mengimbau kepada masyarakat untuk selalu memeriksa kebenaran informasi sebelum membagikannya.

Dan terakhir, hentikan ujaran kebencian yang dapat menciptakan suasana tidak kondusif di tengah masyarakat. Kita semua berhak mengemukakan pendapat, tetapi tetap harus dilakukan dengan cara yang santun dan tidak menghasut kebencian.

Maria Goreti mengajak secara bersama-sama membangun budaya demokrasi yang sehat, aman, dan damai. Bawaslu tidak dapat berjalan sendirian. Kami memerlukan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, termasuk organisasi kemasyarakatan, media, dan seluruh peserta Pilkada, untuk menolak segala bentuk pelanggaran dan menjunjung tinggi integritas dalam Pilkada 2024.

Pada kesempatan sama Komisioner KPU Kota Semarang, Agus Supriyono menambahkan sebentar lagi kita akan menghadapi Pilkada 2024, yang menjadi momentum penting dalam menentukan masa depan kepemimpinan di daerah kita.

Sebagai lembaga penyelenggara pemilu, KPU memiliki komitmen untuk memastikan bahwa proses Pilkada ini berjalan dengan lancar, aman, tertib, dan damai,” ucapnya

Untuk mewujudkan hal ini, kami di KPU bersama seluruh pemangku kepentingan terus bekerja keras mempersiapkan setiap tahapan dengan sebaik-baiknya. Namun, kelancaran dan kesuksesan Pilkada tidak hanya bergantung pada penyelenggara pemilu, tetapi juga pada peran aktif masyarakat, ormas serta partisipasi pemilih, dan dukungan dari seluruh elemen yang ada,” ujar Agus.

Pada penutup FGD Ketua PCNU Kota Semarang, Dr KH Anasom, M.Hum menuturkan dalam ajaran Islam, memilih pemimpin adalah hal yang sangat penting dan merupakan amanah yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Seorang pemimpin memiliki peran besar dalam membimbing umat menuju kebaikan, menjaga keadilan, dan menegakkan kesejahteraan.

Oleh karena itu, menghadapi Pilkada 2024, saya ingin mengingatkan kita semua akan pentingnya memilih pemimpin dengan bijaksana, yang sejalan dengan nilai-nilai agama dan kebaikan bersama,” ucapnya

Menurut Kyai Anasom Rasulullah SAW menekankan bahwa kepemimpinan adalah amanah yang kelak akan dimintai pertanggungjawabannya. Karena itu, ketika kita memilih seorang pemimpin, kita sebenarnya turut memberikan tanggung jawab atas arah yang akan dituju oleh masyarakat kita.

Kyai Anasom mengajak seluruh umat untuk memilih dengan penuh pertimbangan. Pilihlah pemimpin yang memiliki kejujuran, integritas, dan kemampuan untuk memajukan kesejahteraan masyarakat. Jangan sampai pilihan kita terpengaruh oleh hal-hal negatif, seperti politik uang, isu SARA, atau berita bohong yang dapat merusak persatuan diantara kita,”ujarnya.

Mari Berbagi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *