Keceriaan Komunitas Disabilitas Satu Hati

KLATEN[Berlianmedia] – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kunjungi Desa Ramah Disabilitas di Desa Birit Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Senin (19/9). Ia bertemu langsung puluhan penyandang disabilitas yang tergabung dalam Komunitas Satu Hati dan berdialog dengan mereka.

Kepada Gubernur, mereka menceritakan serunya mengikuti Komunitas Satu Hati. Mulai dari tumbuh semangat hidup dengan berwirausaha meski dengan keterbatasan fisik. Caranya, merubah desain kendaraan bermotor sesuai dengan kebutuhan. Ada yang berkisah soal asmara karena menemukan pasangan hidup di komunitas.

“Ini menarik. Jadi kawan-kawan di Klaten ini ada komunitas namanya Satu Hati. Mereka sangat peduli kepada penyandang disabilitas, itu dampak luar biasa dari kejadian gempa Klaten Yogyakarta,” ujarnya.

Komunitas Satu Hati yang kemudian mendapat perhatian dari pemerintah desa setempat itu, berkembang mewadahi para disabilitas dari luar daerah.

“Komunitas ini ternyata tidak hanya satu desa saja. Ada (orang) dari Boyolali dan Yogyakarta, mereka kumpul di sini. Mereka diperhatikan satu per satu karena memang kebutuhannya beda-beda,” tuturnya.

Tiap satu bulan, komunitas tersebut berkumpul dan salah satunya untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan secara gratis.

“Pemeriksaan rutin dilakukan terus menerus hampir tiap sebulan sekali. Saya kira solidaritas yang bagus banget,” ujarnya.

Bagi dia, pendampingan kaum disabilitas di Desa Birit sangat bagus, sebab satu per satu persoalan yang dihadapi anggotanya dapat menemukan solusi.

“Dan persoalannya satu per satu kita tahu. Tadi ada kendaraan yang didesain khusus untuk mereka agar bisa berproduksi bisa bekerja. Ternyata ada enginernya ada desainernya, sampai punya fungsi yang bisa berjalan. Tadi juga ada yang sekolah di SLB dan butuh bantuan saya kira seperti inilah yang saya harapkan nanti ada bantuan yang bisa diberikan,” imbuhnya.

Ia juga menyempatkan berkomunikasi dengan penggagas Komunitas Satu Hati, Nina Kusumawati, yang sedang ke Jakarta.

“Maka, tadi pihak pengelola saya sampaikan apa yang dibutuhkan. Pak Ganjar kita butuh pelatihan, wes butuhnya apa kirim ke saya nanti kita bantu mereka,” terang Ganjar.

Diketahui, Desa Birit telah mencanangkan diri sebagai Desa Ramah Disalibitas, beberapa waktu. Hal itu tak lepas dari dukungan program dampingan Satu Desa Satu OPD yang digagas Ganjar Pranowo.

Mari Berbagi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *